Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Daging Ayam Bantuan BPNT Busuk, Kades Sebut Ada Intimidasi "Barang Gratisan Kok Milih"

Kompas.com - 14/08/2020, 07:31 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Selain mendapat daging ayam busuk, warga penerima progam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, diduga sering mendapat intimidasi.

"Lha wong barang gratisan kok milih, jadi kadang-kadang dalam hatinya mereka menolak, tapi ya tetap diterima, karena intimidasi itu," kata Kepala Desa Socorejo Arif Rahman Hakim, Kamis (13/8/2020).

Arif mengaku sempat mengamuk ketika mengetahui ada salah satu warganya yang tercatat sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) jatuh sakit usai menerima dan mengonsumsi daging busuk tersebut.

"Itu warga saya suaminya ibu Rami, saya lupa namanya kan sampai sakit dan muntah-muntah setelah makan daging dari BPNT," kata Arif Rahman Hakim, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Warga yang Makan Daging Busuk BPNT Muntah-muntah

Dirinya bahkan sempat mendatangi tempat agen penyalur bahan pokok program BPNT.

Hasilnya, Arif mendapati sejumlah bungkusan daging ayam yang sudah kondisi bau tidak sedap dan sudah mulai membusuk yang akan dibagikan kepada KPM BPNT.

Saat itu, menurut Arif, dirinya langsung membuang daging-daging tersebut karena khawatir akan tetap dibagikan oleh agen ke warga.

 

Klarifikasi agen

Usai kasus tersebut menjadi sorotan, Mabrur, agen penyalur bahan pokok program BPNT di Desa Socorejo, menyampaikan, semua keperluan barang atau bahan pokok yang akan disalurkan ke warga ksudah dibelanjakan dan dikirim dari suplier.

Sehingga, pihak agen tidak bisa mengontrol kualitas barang atau bahan pokok yang tersedia yang telah dikirim oleh suplier.

"Adanya yang dikirim seperti itu, kami bagikan apa adanya, kami hanya menyalurkan kok," terang dia, Rabu (12/8/2020).

Dinas Sosial akan beri sanksi

Menurut Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tuban, Joko Sarwono, kasus daging busuk program BPNT telah diselesaikan.

"Pagi ini sudah diganti daging yang baru dan sudah diterimakan ke KPM," terang Joko, saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Terekam CCTV Buang Bayi, Pasangan Kekasih di Yogyakarta Ini Mengaku Tak Bisa Merawat

 

Selain itu, pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus tersebut dengan mengirim Tim Dinsos P3A Kabupaten Tuban untuk klarifikasi dan melakukan penelusuran kepemilikan sarana tempat penyimpanan daging terhadap agen di lapangan.

Selain itu, pihaknya juga memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran program BPNT, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Ronggolawe Sukses Mandiri sebagai suplier tunggal program BPNT di Kabupaten Tuban.

"Walaupun barangnya sudah diganti, tapi tidak menggugurkan tanggungjawab, kami akan tetap mengevaluasi dan memberikan surat peringatan serta bisa sampai pemutusan hubungan kerja," terang dia.

(Penulis: Kontributor Tuban, Hamim | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com