Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Puskesmas dan Rumah Sakit Tutup Layanan karena Pandemi, Cukupkah Kapasitas Tempat Tidur untuk Pasien Corona?

Kompas.com - 14/08/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah puskesmas dan rumah sakit di berbagai daerah terpaksa menutup sementara layanan kesehatan karena tenaga medisnya dinyatakan positif Covid-19.

Di sisi lain, kapasitas fasilitas kesehatan yang tersedia dikhawatirkan tidak bisa mengakomodasi pasien di tengah tren peningkatan kasus yang terus terjadi.

Konsekuensinya, menurut juru bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Halik Malik, fasilitas kesehatan dan tenaga medis harus mengantisipasi kasus yang tinggi dan terus bertambah.

"Yang dialami saat ini rumah sakit banyak yang terpaksa harus membatasi layanan karena petugasnya ada yang diistirahatkan, ada yang dirawat, dan harus mengurangi jadwal bekerja karena meningkatnya beban di rumah sakit tempat mereka bekerja," ujar Halik Malik kepada BBC News Indonesia, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Pegawai Puskesmas di Bogor yang Positif Covid-19 Kini 30 Orang

"Akibatnya, ada kondisi di mana tempat perawatan itu tidak seimbang dengan kondisi kebutuhan layanan atau kebutuhan perawatan pasien yang memang perlu dirawat terkait Covid ini," imbuhnya.

Firdza Radiany — seorang analis data yang juga merupakan insiator pandemictalks, platform edukasi terkait Covid-19— memperkirakan, jika Indonesia tidak ada upaya untuk menekan kasus aktif sampai dibawah 10% dan tetap konsisten di kisaran 30%-40%, maka dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan okupansi tiap provinsi akan semakin penuh.

"Sejak awal [pandemi] active cases (kasus aktif) kita cukup konsisten di 30-40%, bayangkan nanti kalau active cases sudah sampai 200.000, kami yakin sudah mulai jebol," ujar Firdza.

Baca juga: Pemkot Bogor Tutup 4 Puskesmas Usai 27 Pegawai Dinyatakan Positif Covid-19

Pakar matematika epidemiologi dari Insitut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Nuraini, menyebut dua fenomena ini mengindikasikan tenaga medis dan sistem kesehatan "menjadi korban" pandemi yang dia proyeksikan akan berlangsung lama.

"Akhirnya yang menjadi korban adalah nakes (tenaga kesehatan) dan sistem kesehatan karena seperti yang kita sudah tahu, tanpa Covid pun sebenarnya fasilitas kesehatan di seluruh provinsi tidak merata," ujar Nuning.

Baca juga: 5 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, Puskesmas Kunduran Blora Ditutup Sementara

Puskesmas dan rumah sakit tutup layanan

Perawat mengenakan alat pelindung diri (APD) menangani pasien di Poli Pinere RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (09/07)ANTARA FOTO/FB Anggoro Perawat mengenakan alat pelindung diri (APD) menangani pasien di Poli Pinere RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (09/07)
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menutup layanan empat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) selama tiga hari pada Selasa (11/8/2020), setelah tenaga medis dan pegawai puskesmas itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Empat puskesmas di kota Bogor yang ditutup sementara waktu adalah Puskesmas Gang Aut, Puskesmas Cipaku, Puskesmas Bogor Utara dan Puskesmas Mekarwangi.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, berkata 27 tenaga medis dan pegawai puskesmas yang terpapar Covid-19.

Mereka meliputi hampir seluruh layanan kesehatan puskesmas, mulai dari dokter umum, dokter magang, petugas farmasi, analis, petugas pendaftaran.

Baca juga: Tujuh Nakes Positif Corona, 1 Puskesmas Tanah Datar Ditutup Sementara

Lainnya adalah sekuriti, bagian gizi, pegawai promosi kesehatan, petugas administrasi, staf, hingga petugas kebersihan.

Sehari sebelumnya, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat di Kota Cimahi, Jawa Barat, menutup seluruh pelayanan dalam batas waktu yang tidak ditentukan, setelah belasan karyawannya dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com