KOMPAS.com-Beberapa hari belakangan, Ida (51) Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, warga gelisah.
Pikiran Ida tidak tenang karena harus merelakan sawah warisan orangtuanya untuk pembangunan proyek Jalan Tol Solo-Jogja.
"Sebenarnya saya keberatan melepas lahan sawah warisan orang tua saya," kata Ida saat menghadiri sosialisasi dan konsultasi publik proyek jalan Tol Solo-Jogja, Kamis (13/8/2020).
Baca juga: Ganti Rugi Belum Dibayar, Warga Jatikarya Demo di Tol Cimanggis-Cibitung
Adapun lahan yang berbentuk persawahan yakni warisan sejak kakeknya seluas 2.400 meter persegi di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum.
Ida mengaku ikhlas sawahnya untuk kepentingan umum, tetapi dia berharap mendapatkan ganti untung.
Rencananya hasil ganti rugi akan dibelikan sawah di dekat rumahnya di Kelurahan Gayamprit tersebut.
“Dalam setahun, sawah kami bisa panen sampai tiga kali, setiap kali panen memperoleh pendapatan Rp 5 juta sampai Rp 8 juta," aku dia.
Baca juga: Rumah Saksi Perjuangan Melawan Agresi Militer Belanda Terancam Pembangunan Tol
"Saya berharap mendapatkan ganti untung, soalnya mau saya belikan ke Gayamprit karena lahan yang terkena tol ini merupakan warisan dari orangtua,” jelas Ida.