BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan Rp 107 triliun investasi masuk pada tahun 2020.
Untuk merealisasikan hal itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusung strategi jemput bola untuk meyakinkan para investor.
Sebelum pandemi Covid-19, ia mengaku telah melakukan safari ke negara sumber investasi. Hasilnya, dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jawa Barat menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 57,9 triliun pada paruh pertama 2020.
"Target Jabar untuk investasi masuk tahun ini adalah sebesar Rp 107 triliun untuk seluruh tahun 2020. Untuk memenuhi target itu, kami akan melakukan strategi jemput bola ke investor dari negara-negara lain,” kata Emil, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/8/2020).
Baca juga: Survei SMRC: 54 Persen Warga Tak Setuju Anggapan Investasi Asing Berdampak Positif pada Ekonomi
Jika terealisasi, kata Emil, akan ada 60.000 lowongan pekerjaan yang hadir sebagai kompensasi hilangnya pekerjaan karena pandemi Covid-19.
Namun, Emil meminta pemerintah pusat harus memberikan kemudahan investasi, terutama dari negara lain untuk masuk.
Emil berharap adanya harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menarik investasi.
"Saya yakin kalau ini berhasil, ekonomi di Jawa Barat bisa melompat dan kalau bisa meningkat tentu akan mengerek naik pertumbuhan ekonomi nasional," ungkapnya.
Ia menegaskan, menarik investasi asing tidak mudah karena Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain.
Sebab itu, perlu kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah. Misalnya pemerintah pusat memberikan insentif fiskal, sedangkan pemerintah daerah memberikan kemudahan seperti lahan dan tenaga kerja.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan