MADIUN, KOMPAS.com - Karung goni bekas yang lusuh, kotor, dan bau, disulap menjadi barang berharga oleh pasangan suami istri Fatmalia Yulinda (36) dan Yusuf Ardianto (36).
Pasutri yang tinggal di Jalan Semangka, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, itu menyulap karung goni bekas menjadi kerajinan tangan berkualitas seperti tas, dompet, taplak, dan suvenir menarik lainnya.
Kerajinan tangan berbahan karung goni itu digandrungi banyak orang. Fatma banyak mendapatkan pesanan dari masyarakat di luar Kota Madiun.
“Kalau di lokal masih jarang yang membeli. Saya malah banyak menjual ke luar kota via online,” kata Fatma kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2020).
Fatma mengaku, kerajinan tangannya sudah terjual ke Sumatera, Palu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Makassar, Palembang, Kalimantan, Bogor, dan Jakarta.
Baca juga: Dari Benih Lele dan Kerajinan Barang Bekas, Kampung Ini Jadi Tangguh di Tengah Pandemi Corona
Selama pandemi Covid-19, Fatma dan suaminya kebanjiran pesanan.
Ramah lingkungan
Sebelum membuat kerajinan berbahan karung goni, Fatma dan Yusuf pernah membuat usaha produk rajutan.
Namun, ia memutuskan beralih menggunakan karung goni bekas karena lebih diminati banyak orang.
Fatma juga tertarik menggeluti kerajinan dari bahan itu karena dinilai ramah lingkungan, unik, aman, dan tahan lama.
Fatma mengaku belajar dari dunia maya untuk membuat kerajinan unik dari karung goni bekas.
Saat awal memulai usaha, ibu dua anak itu kesulitan mencari bahan baku di wilayah Kota Madiun.
”Adanya karung goni pabrikan namun harganya agak mahal dan kemudian tekstur dan kualitasnya kurang memadai,” ungkap Fatma.