Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Ini "Sulap" Karung Goni Bekas Jadi Tas dan Dompet, Omzetnya Jutaan Rupiah

Kompas.com - 13/08/2020, 06:16 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Karung goni bekas yang lusuh, kotor, dan bau, disulap menjadi barang berharga oleh pasangan suami istri Fatmalia Yulinda (36) dan Yusuf Ardianto (36).

Pasutri yang tinggal di Jalan Semangka, Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, itu menyulap karung goni bekas menjadi kerajinan tangan berkualitas seperti tas, dompet, taplak, dan suvenir menarik lainnya.

Kerajinan tangan berbahan karung goni itu digandrungi banyak orang. Fatma banyak mendapatkan pesanan dari masyarakat di luar Kota Madiun.

“Kalau di lokal masih jarang yang membeli. Saya malah banyak menjual ke luar kota via online,” kata Fatma kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

Fatma mengaku, kerajinan tangannya sudah terjual ke Sumatera, Palu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Makassar, Palembang, Kalimantan, Bogor, dan Jakarta.

Baca juga: Dari Benih Lele dan Kerajinan Barang Bekas, Kampung Ini Jadi Tangguh di Tengah Pandemi Corona

Selama pandemi Covid-19, Fatma dan suaminya kebanjiran pesanan.

Ramah lingkungan

Sebelum membuat kerajinan berbahan karung goni, Fatma dan Yusuf pernah membuat usaha produk rajutan.

Namun, ia memutuskan beralih menggunakan karung goni bekas karena lebih diminati banyak orang.

Fatma juga tertarik menggeluti kerajinan dari bahan itu karena dinilai ramah lingkungan, unik, aman, dan tahan lama.

Fatma mengaku belajar dari dunia maya untuk membuat kerajinan unik dari karung goni bekas.

Saat awal memulai usaha, ibu dua anak itu kesulitan mencari bahan baku di wilayah Kota Madiun.

”Adanya karung goni pabrikan namun harganya agak mahal dan kemudian tekstur dan kualitasnya kurang memadai,” ungkap Fatma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com