PAMEKASAN, KOMPAS.com - Meski kesulitan mengakses jaringan internet, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ulum 2, Dusun Montor, Desa Teja Barat, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, punya cara unik agar tetap bisa menerapkan belajar jarak jauh.
Mereka menggunakan frekuensi radio handy talkie (HT) yang biasa digunakan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).
Para siswa yang sudah berbulan-bulan kesulitan belajar jarak jauh itu terbantu dengan hal itu. Saat belajar mengajar dimulai, mereka berkumpul sesuai kelompok masing-masing di rumah salah satu siswa yang telah ditentukan para guru.
Salah satu guru di MI Nurul Ulum 2, Zainul Kafi mengatakan, tiga bulan terakhir para siswa kesulitan belajar jarak jauh.
Mereka terpaksa mengambil tugas ke sekolah untuk dikerjakan di rumah masing-masing. Setelah selesai, tugas itu diantarkan kembali ke sekolah.
Baca juga: Studi Banding ke Jabar Saat Pandemi Covid-19, DPRD Ambon Menuai Kecaman
"Kasihan sekali murid-murid. Mereka harus bolak-balik ke sekolah ambil soal kemudian mengantarkan kembali ke sekolah," ujar Zainul Kafi kepada Kompas.com melalui telpon seluler, Rabu (12/8/2020).
Menurut Zainul, puluhan siswa yang menempuh pendidikan di MI Nurul Ulum 2 berasal dari pelosok desa.
Tak ada jaringan internet yang diterima di rumah mereka. Orangtua mereka juga tak memiliki ponsel pintar.
"Alhamdulillah sekarang anak-anak bisa belajar jarak jauh menggunakan jaringan radio bantuan dari RAPI Pamekasan," imbuh Zainul.
Sementara itu, Ketua RAPI Pamekasan Budi Cahyono mengatakan, pihaknya meminjamkan 20 HT kepada MI Nurul Ulum 2.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.