Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ditelantarkan, Ibu Hamil yang Hendak Bersalin Meninggal di RSUD Bulukumba

Kompas.com - 12/08/2020, 17:15 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BULUKUMBA, KOMPAS.com- Andi Rasti, warga Kelurahan Ela-Ela, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, meninggal dunia bersama bayinya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Jumat (7/8/2020).

Andi Haris Ishak, ayah Rasti, mengatakan selama berada di ruang bersalin rumah sakit anaknya tidak mendapat penanganan dokter. Padahal, Rasti sudah mengeluh kesakitan.

Keluarga yang mendampingi Rasti di rumah sakit sejak Kamis (6/8/2020) malam sudah menanyakan keberadaan dokter yang bertugas.  Namun, pertanyaan dari keluarga Rasti tidak direspons.

"Saat itu hanya ada bidan dan perawat. Mereka pun tidak bisa melakukan tindakan. Bahkan mereka tidak mendampingi Rasti sampai pagi," kata Ishak, saat dikonfirmasi, Kompas.com, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Pelaku yang Begal Ibu Hamil di Palembang Ternyata Sudah 5 Kali Beraksi

Menurut Ishak, anaknya dibawa ke RSUD Bulukumba atas rujukan dari klinik karena harus menjalani operasi caesar.

Namun, di rumah sakit Rasti malah diinduksi atau diberikan obat perangsang untuk kelahiran dan persalinan.

Setelah semalaman tidak mendapat penanganan, disebut Ishak, dokter baru datang pada Jumat (7/8/2020) pagi, sekitar 09.30 Wita. Hanya saja, tidak ada tindakan yang diambil dokter terhadap Rasti.

Sekitar 10.15 Wita, Rasti dinyatakan meninggal dunia, tapi janinnya masih hidup.

Baca juga: Pasien Covid-19 Curhat ke Bupati Ditelantarkan, Gugus Tugas: Tak Sesuai Fakta

Karena tidak ada tindakan yang diambil dokter untuk menyelamatkan, Ishak menyebut, janin dalam kandungan Rasti ikut meninggal.

Kecewa dengan RSUD Bulukumba yang dianggap menelantarkan anaknya, Ishak berencana melapor kejadian itu ke polisi.

Kepala Satuan Medik Fungsional (SMF) Obstetri dan Ginekologi RSUD Bulukumba dr Rizal Ridwan Dappi mengatakan, Rasti datang ke rumah sakit dengan keadaan masih dalam ambang batas normal.

"Tanda–tanda vital dalam batas normal, denyut jantung bayi normal. Dengan kondisi tersebut diambil keputusan untuk observasi diharapkan dapat melahirkan normal," kata Rizal saat dihubungi terpisah.

Menurut Rizal, induksi untuk merangsang persalinan secara normal sudah disetujui keluarga pasien itu.

Baca juga: Bayi Meninggal Ditelantarkan Rumah Sakit, Keluarga Lapor Ombudsman

Pada sekitar 09.30 Wita, Rasti syok sehingga dilakukan segera tindakan penyelamatan pasien manajemen jalan napas, bantuan sirkulasi, RJP (resusitasi jantung paru), dan tindakan medis lainnya.

Namun, pada 10.15 Wita, Rasti meninggal dunia.

"Berdasarkan kriteria klinis penyebab kematian Andi Rasti disebabkan oleh emboli air ketuban. Emboli air ketuban adalah kondisi ketika air ketuban masuk dan bercampur ke dalam sistem peredaran darah menuju ke jantung," tuturnya.

Kondisi janin pada saat ibu dinyatakan meninggal hanya satu kali denyutan jantung janin per menit.

"Selanjutnya dokter memberikan penjelasan kepada suami Rasti bahwasanya dengan melakukan tindakan operasi saat itu pun sangat kecil kemungkinannya menyelamatkan janinnya," ungkapnya.

Baca juga: Duduk Perkara Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan di RSUP M Djamil

Sementara Direktur RSUD Bulukumba Andi Sulthan Daeng Radja, H Abdur Rajab, membenarkan hal tersebut.

Pihak rumah sakit, siap memfasilitasi pihak keluarga Rasti bila ingin bertemu langsung dengan dokter yang menangani pasien tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com