Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ditelantarkan, Ibu Hamil yang Hendak Bersalin Meninggal di RSUD Bulukumba

Kompas.com - 12/08/2020, 17:15 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kepala Satuan Medik Fungsional (SMF) Obstetri dan Ginekologi RSUD Bulukumba dr Rizal Ridwan Dappi mengatakan, Rasti datang ke rumah sakit dengan keadaan masih dalam ambang batas normal.

"Tanda–tanda vital dalam batas normal, denyut jantung bayi normal. Dengan kondisi tersebut diambil keputusan untuk observasi diharapkan dapat melahirkan normal," kata Rizal saat dihubungi terpisah.

Menurut Rizal, induksi untuk merangsang persalinan secara normal sudah disetujui keluarga pasien itu.

Baca juga: Bayi Meninggal Ditelantarkan Rumah Sakit, Keluarga Lapor Ombudsman

Pada sekitar 09.30 Wita, Rasti syok sehingga dilakukan segera tindakan penyelamatan pasien manajemen jalan napas, bantuan sirkulasi, RJP (resusitasi jantung paru), dan tindakan medis lainnya.

Namun, pada 10.15 Wita, Rasti meninggal dunia.

"Berdasarkan kriteria klinis penyebab kematian Andi Rasti disebabkan oleh emboli air ketuban. Emboli air ketuban adalah kondisi ketika air ketuban masuk dan bercampur ke dalam sistem peredaran darah menuju ke jantung," tuturnya.

Kondisi janin pada saat ibu dinyatakan meninggal hanya satu kali denyutan jantung janin per menit.

"Selanjutnya dokter memberikan penjelasan kepada suami Rasti bahwasanya dengan melakukan tindakan operasi saat itu pun sangat kecil kemungkinannya menyelamatkan janinnya," ungkapnya.

Baca juga: Duduk Perkara Bayi 1 Bulan Meninggal Diduga Ditelantarkan di RSUP M Djamil

Sementara Direktur RSUD Bulukumba Andi Sulthan Daeng Radja, H Abdur Rajab, membenarkan hal tersebut.

Pihak rumah sakit, siap memfasilitasi pihak keluarga Rasti bila ingin bertemu langsung dengan dokter yang menangani pasien tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com