Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Pencabulan Guru Ngaji di Makassar Naik ke Penyidikan

Kompas.com - 12/08/2020, 16:23 WIB
Himawan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyidik Satreskrim Polrestabes Makassar meningkatkan kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji berinisial AM ke tahap penyidikan.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan, pihaknya segera memeriksa AM selaku terlapor dalam kasus pencabulan murid-murindnya yang berumur 9-10 tahun.

"Sudah gelar perkara dan telah disepakati naik ke tahap penyidikan," kata Agus saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (12/8/2020).

Meski demikian, polisi belum menetapkan tersangka terhadap AM.

Baca juga: Jumlah Murid yang Diduga Dicabuli Guru Ngaji di Makassar Bertambah

Polisi saat ini juga terus berkoordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar untuk pemulihan korban.

Ketua Tim Reaksi Cepat Tanggap P2TP2A Makassar Makmur mengatakan, saat ini sudah ada 5 murid AM yang mengaku sebagai korban pencabulan.

Kelima korban, kata Makmur, sudah ditangani oleh dokter dan psikolog melalui konseling agar tidak truma dan membantu polisi melakukan penyidikan.

"Korban sempat menangis waktu dilakukan bimbingan konseling karena dia malu, dilakukan seperti itu dengan guru mengajinya dan sangat  membenci guru mengajinya itu yang laki-laki," ujar Makmur.

Baca juga: Guru Mengaji di Makassar Diduga Cabuli Muridnya Usia 9 Tahun Saat Mengajar

Sebelumnya diberitakan, seorang guru mengaji dilaporkan ke polisi usai diduga mencabuli muridnya yang masih di berusia 9 tahun saat sedang mengajar di Kompleks PU, Jalan Batara Bira, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Kabar dugaan pencabulan yang dilakukan guru ngaji tersebut awalnya diposting oleh akun Erni Bahri di Facebook pada Selasa (4/8/2020) dan menjadi viral usai dibagikan sebanyak 76 kali.

Dalam postingan tersebut, diduga korban guru ngaji tak hanya satu.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar AKP Ismail mengatakan, saat ini sudah ada tiga murid AM yang masih di bawah umur yang melaporkan AM atas pencabulan tersebut.

Ismail mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum untuk melengkapi penyelidikan.

"Tentunya kita lakukan visum untuk menguatkan lagi," kata Ismail melalui telepon, Senin (10/8/2020).

Ismail mengatakan, diduga korban dari AM lebih dari tiga.

Seluruh korban kini sedang didampingi Dinas Sosial, psikolog dari P2TP2A serta aktivis sosial.

Terlapor, kata Ismail, selain dikenal sebagai guru mengaji juga mendirikan balai di halaman rumahnya untuk digunakan sebagai tempat mengaji muridnya.

"Kepastian naik tahap penyidikan harus terpenuhi alat bukti. Setelah itu upaya paksa kita lakukan, misalnya memanggil terlapor, secara resmi. Kita lakukan pemeriksaan setelah berstatus tersangka," ujar Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com