Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Maling Mobil Eks Kapolda, Pria Ini Curi Mobil Polisi demi Pamer di Komunitas Gay

Kompas.com - 12/08/2020, 14:11 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - R (17), salah seorang remaja asal Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, mengaku membawa kabur mobil mewah anggota polisi supaya terlihat keren oleh rekan komunitasnya sesama gay atau penyuka sesama lelaki.

Remaja ini mengaku ingin diakui sebagai orang kaya di komunitas gay Tasikmalaya. Namun pelaku sebenarnya berasal dari keluarga kurang mampu.

"Motif pelaku ingin terlihat keren, gaya dan berasal dari orang kaya di komunitasnya. Dia memang mengaku sebagai gay atau penyuka sesama lelaki selama ini. Karena berasal dari orang tak mampu, pelaku akhirnya selalu mencari kesempatan untuk mencuri mobil dengan cara menipu korbannya," jelas Kepala Satreskrim Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman, kepada wartawan di kantornya, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Siswa SMA yang Curi Mobil Mantan Kapolda Jabar Pernah Terlibat Pencabulan

Yusuf menambahkan, pelaku selalu nongkrong di kawasan Dadaha, Kota Tasikmalaya, dengan rekan-rekan sesama komunitasnya.

Bahkan, pelaku mengaku ibunya sebagai salah satu anak pengusaha sukses di Kota Tasikmalaya.

Pelaku mengaku masuk komunitas gay kaya berawal dari percakapan daring melalui media sosial sampai akhirnya dipercaya oleh salah satu adminnya masuk ke grup tersebut.

"Jadi, selama ini motifnya memang bukan menjual kembali mobil mewah hasil curiannya, tapi dipakai untuk pamer dan gaya-gayaan kepada rekan-rekannya," tambahnya.

Pengakuan tersangka tersebut sesuai dengan data Satreskrim Polresta Tasikmalaya tentang pelaku yang pernah terlibat kasus pencabulan sesama jenis di tempat asalnya dua tahun lalu.

Pelaku pun sempat divonis hukuman di Bapas Anak-anak Kota Banjar, namun ia melarikan diri selama masa menjalani tahanan di tempat tersebut.

"Iya, ini pelaku yang sama waktu itu yang mencuri mobil milik mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan. Pelaku sekarang ditangkap lagi karena mencuri mobil mewah milik keluarga anggota kepolisian," tambahnya.

Sebelumnya, R (17), remaja putus sekolah asal Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, yang sempat ditangkap karena mencuri mobil mantan Kepala Polda Jabar Irjen (Purn) Anton Charliyan April lalu, diketahui beraksi kembali membawa kabur mobil mewah milik keluarga anggota kepolisian.

Saat itu, pelaku masih diberi maaf oleh mantan kapolda Jabar sehingga tidak diproses hukum karena statusnya salah satu siswa kelas XI SMA di Kota Tasikmalaya.

Namun, pelaku justru mengulang perbuatan yang sama tapi dengan modus berbeda, yakni berpura-pura sebagai calon pembeli dan membawa kabur mobil CRV terbaru yang hendak dijual saat tes drive.

"Remaja yang berstatus putus sekolah ini merupakan pelaku kejahatan penipuan dan penggelapan. Pelaku sudah beberapa kali melakukan tipu gelap dan membawa kabur mobil korban, salah satunya milik mantan Kapolda Jabar.  Sedikitnya pelaku melakukan 5 kali kejahatan di wilayah Tasikmalaya dan Ciamis," jelas Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Anom Karibianto kepada wartawan di kantornya, Rabu (12/8/2020).

Anom menambahkan, sebelumnya pelaku berpura-pura disuruh pemilik untuk membawa mobil yang ditinggalkan di beberapa lokasi tempat pencucian. Namun sekarang pelaku secara terang-terangan membawa kabur yang hendak dijual.

Pelaku janjian dengan pemilik mobil mewah di belakang Mayasari Plaza, Kota Tasikmalaya, dan saat mengetesnya langsung dibawa kabur.

Baca juga: Siswa SMA Tasikmalaya Curi Mobil Mantan Kapolda Jabar, Awalnya Bawa Kabur Motor

Korban pun langsung melaporkan kejadian itu ke Polresta Tasikmalaya, dan pelaku akhirnya bisa ditangkap dengan barang bukti di sekitar Stasiun Kiaracondong, Bandung.

"Pelaku tadi malam berhasil kita tangkap di Bandung bersama barang bukti. Pelaku pun selama ini telah mengganti pelat nomor kendaraan dengan yang palsu untuk mengelabui petugas. Modusnya hampir sama, kemarin dia ambil tanpa hak dengan berpura-pura bawa kabur di tempat pencucian. Sekarang bawa kabur mobil yang hendak dijual. Tersangka melakukan lagi dengan barang bukti yang lebih bagus," tambah Anom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com