Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTSa Pertama di Indonesia Siap Beroperasi di Surabaya, Hasilkan Listrik hingga 12 Megawatt

Kompas.com - 12/08/2020, 12:46 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kota Surabaya segera memiliki unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang terbesar dan pertama di Indonesia.

PLTSa yang terletak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, ini, merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan PT Sumber Organik (SO) yang menggunakan teknologi Gasifikasi Power Plant.

Dari teknologi gasifikasi itu, mampu menghasilkan listrik 12 megawatt melalui pengolahan sampah 1.000 ton per hari.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, saat ini pembangunan fisik PLTSa Benowo sudah mencapai 100 persen.

Baca juga: PDI-P Umumkan Calon Pengganti Risma pada 19 Agustus 2020, Siapa Dia?

Risma menuturkan, saat ini tinggal menunggu datangnya ahli untuk memantau tahapan commissioning atau pengujian dengan melakukan pengecekan apakah sistem itu sudah berjalan dengan baik.

Jika PLTSa ini resmi beroperasi, maka sampah di Surabaya dapat berkurang 1.000 ton per hari.

"Dia (ahli) sebenarnya sudah (datang) bulan Februari. Karena ada Covid-19, jadi tidak bisa ke sini. Rencana tanggal 18 (Agustus) dia berangkat dari Beijing untuk ke sini. Kalau itu sudah selesai, sudah bisa dioperasionalkan," kata Risma, saat meninjau PLTSa, Rabu (12/8/2020).

Risma menuturkan, dari 12 megawatt yang dihasilkan PLTSa Benowo itu, nantinya yang akan dijual kepada PLN sebanyak 9 megawatt.

Sedangkan 2 megawatt dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan operasional dan sisa 1 megawatt redundant.

"Jadi, 2 megawatt untuk konsumsi (operasional) mereka (PT SO). Listriknya mereka gunakan sendiri, kan mereka juga butuh operasional. Nah, sisanya yang 9 megawatt itu dijual ke PLN dan masih ada redundant 1 megawatt," papar dia.

Ia menyatakan, Pemkot Surabaya juga bakal dibantu pemerintah pusat untuk tipping fee sekitar 30 persen.

Sebelumnya, ia mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan kesiapan operasional PLTSa Benowo tersebut.

"Alhamdulillah kami juga akan dibantu pemerintah pusat untuk tipping fee. Jadi, kemarin kami sampaikan ke Pak Presiden kami akan dibantu 30 persen (tipping fee)," ungkap Risma.

Sementara itu, Deputy General Manager Business Unit PT Sumber Organik (SO), Hari Sunjayana mengungkapkan bahwa proses gasifikasi sampah di PLTSa Benowo kapasitasnya mencapai 1.000 ton per hari.

Baca juga: Risma dan Jokowi Siap Resmikan PLTSa Pertama di Indonesia di TPA Benowo

Dari kapasitas itu, kemudian diolah menjadi energi listrik sekitar 12 megawatt. Sementara itu, hasil listrik sekitar 9 megawatt dijual ke PLN.

"Sedangkan kapasitas pembangkit kami itu 12 megawatt. Kami internal consumption artinya dipakai sendiri itu 2 megawatt," kata Hari.

Pihaknya menyatakan, saat ini PT SO sudah mulai melakukan tahapan persiapan commissioning.

Rencananya, pertengahan bulan Agustus ini, tim ahli akan datang ke Surabaya untuk memantau pengujian PLTSa di Benowo tersebut.

"Ini kami sudah persiapan untuk komisioning. Mulai bulan Agustus ini sudah akan mulai datang (ahli)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com