Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBM Tatap Muka di Wonogiri Tunggu Rekomendasi Disdik dan Komite Sekolah

Kompas.com - 12/08/2020, 11:15 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Wonogiri masih menunggu rekomendasi dinas pendidikan dan komite sekolah untuk penerapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya, rekomendasi menjadi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi sebelum menggelar KBM tatap muka.

“Otoritas penerapan pembelajaran dengan tatap muka memang sudah diberikan kepada kepala daerah. Namun, harus dipenuhi dahulu prasyaratnya berupa rekomendasi dari dinas pendidikan dan komite sekolah,” ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan, Selasa (11/8/2020).

Jekek sapaan akrab Joko Sutopo mengatakan, selain rekomendasi dari dua pihak, Pemkab Wonogiri juga menunggu keputusan pemerintah pusat terkait status zona Covid-19 di bumi gaplek tersebut.

Baca juga: Peringati HUT Ke-75 RI, Bupati Wonogiri Perbolehkan Warganya Gelar Tirakatan

Menurut dia, kepastian status zona menjadi salah satu syarat dapat tidaknya digelar KBM tatap muka.

“Kemendikbud menyatakan kegiatan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan di zona hijau ataupun kuning. Sementara kami belum mendapatkan rekomendasi Wonogiri masuk zona yang mana," kata Jekek.

Kepastian status zonasi menjadi acuan Pemkab Wonogiri bisa mengambil keputusan secepatnya terkait rencana KBM tatap muka.

Pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang dinas pendidikan dan kebudayaan, komite sekolah dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk berdialog.

“Kalau ketiganya punya pemahaman yang sama dan putusan yang sama maka bisa diselenggarakan. Tetapi kalau tiga pihak belum memeiliki pemahaman yang sama tentu akan dievaluasi terlebih dahulu,” tandas Jekek.

Baca juga: 79 Tenaga Medis RSUD Wonogiri Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem siswa masuk bergiliran di tatanan kehidupan baru.

Penerapan itu dilakukan untuk memenuhi physical distancing saat penyelenggaraan kegiatan belajar dan mengajar.

"Nanti pendidikan dapat diselenggarakan dengan pembagian waktu pagi dan siang. Dengan demikian sekali masuk hanya 30 persen siswa yang masuk saat pagi hari," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Menurut Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, sistem diterapkan untuk memberikan jarak yang efektif antarsiswa di dalam satu rombongan belajar.

Pasalnya, bila siswa dimasukkan seperti pembelajaran biasanya maka phisycal distancing tidak terpenuhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com