Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembubaran Midodareni di Solo, Keluarga Diserang dan Kaca Mobil Dipecah

Kompas.com - 12/08/2020, 10:51 WIB
Rachmawati

Editor

Sayang, massa di luar enggan mengabulkan permintaan pihak keluarga dan tetap bertahan meminta mereka keluar.

"Itu tidak memungkinkan untuk keluar dengan aman," tutur dia.

Memed mengatakan pihak keluarga kemudian meminta polisi supaya memberikan jarak 50 sampai 100 meter antara mereka dan massa.

Baca juga: Mengecam, Menag Sebut Kekerasaan Acara Midodareni di Solo Tindakan Intoleransi

Permintaan dikabulkan dan keluarga yang memarkirkan mobil di luar kemudian keluar dan bergegas melajukan mobil.

Oleh massa, keluarga tersebut diintimidasi secara verbal.

"Mereka hanya mendapatkan intimidasi verbal dan tidak sampai kejadian fisik," ungkap dia.

Massa kemudian merangsek dan mendekati saat mobil CRV yang dikendarai keluarganya keluar dari dalam rumah.

Baca juga: Ganjar Dukung Pengusutan Kasus Pengeroyokan dan Perusakan Acara Midodareni di Solo

Kaca mobil di pecah, keluarga diserang

Tiba-tiba massa menyerang mobil dan memecahkan kaca. Mereka pun kembali masuk ke dalam rumah dan meminta pertimbangan kepada Kapolresta Solo.

Pihak keluarga kembali meminta pemberian jarak antara keluarga dan massa agar mereka bisa meninggalkan lokasi. Polisi pun mengusahakannya.

Tiga mobil pun berhasil keluar. Di belakangannya ada dua motor yang dikendarai Habib Umar Assegaf dan sang adiknya, Hussein Abdullah.

Namun, menurut Memed, Hussein dipukul massa secara bertubi-tubi dan sempat terjatuh. Hussein yang berusaha berdiri dihantam batu seukuran kurang lebih 20 cm.

Baca juga: Diduga Terlibat Pengeroyokan dan Perusakan Acara Midodareni di Solo, 2 Orang Diamankan

"Saat kena hantaman Hussein jatuh tidak bisa berdiri," katanya.

Umar, lanjut Memed, tidak bisa berbuat apa-apa saat sang adik menerima itu semua. Di saat bersamaan ia juga mendapat perlakuan yang sama saat berboncengan dengan Hadi, putranya.

"Umar dan putranya juga menghadapi pukulan dan tendangan mencoba agak melajukan kendaraan," tutur Memed.

"Di situ tetap dirangsek oleh pihak yang di luar dan kena pukul di dagu sebelah kiri," tambahnya.

Baca juga: PAN Usung Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada Solo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com