Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerangka Manusia Ditemukan di Kebun Sawit Luwu Utara, Ini Hasil Penyelidikan Polisi

Kompas.com - 11/08/2020, 17:06 WIB
Amran Amir,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com – Polisi sudah menyelidiki kerangka manusia yang ditemukan di kebun kelapa sawit Desa Radda, Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Minggu (9/8/2020).

Kasat Reskrim Polres Luwu Utara mengatakan, kerangka yang kini ada di Rumah Sakit Umum Hikmah Masamba diketahui bernama Bahancik alias Papa Rabbil.

Polisi mengetahui identitas kerangka itu dari kartu tanda penduduk yang ditemukan dekat lokasi penemuannya.

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Kerangka Manusia oleh 2 Pelajar, Berawal dari Bau Busuk

Dari hasil pemeriksaan juga dipastikan tidak ada tanda bekas penganiayaan di kerangka Bahancik.

“Hasilnya tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tempat Kejadian perkara (TKP) dan oleh keluarga telah menerima kematian korban,” kata Syamsul saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (11/8/2020).

Menurut Syamsul, keluarga Bahancik menyebut laki-laki 63 tahun itu sudah tidak pulang ke rumah sejak beberapa pekan.

"Korban ke kebun menggembala Sapi tiga hari setelah banjir bandang Luwu Utara tetapi tidak pulang-pulang dan pihak keluarga sempat melaporkan hal ini ke petugas di lapangan,” ucap Syamsul.

Sebelumnya diberitakan, Tim SAR gabungan, Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri menemukan satu jenazah di sebuah kebun sawit, Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara.

Baca juga: Warga Temukan Kerangka Manusia di Lokasi Kebakaran Hutan Baluran

Personel Basarnas Palopo Usman mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi tinggal tulang-belulang di sebuah kebun kelapa sawit.

“Korban ditemukan sekitar pukul 11.00 Wita di sebuah kebun kelapa sawit dengan kondisi tinggal tulang belulang dan pakaian masih bisa dikenali,” kata Usman, Minggu (9/8/2020).

 

Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara, Muslim Muctar mengatakan sesuai informasi dari pihak keluarga, korban meninggalkan rumah pada Jumat (17/7/2020).

“Artinya ia meninggal bukan karena banjir bandang dan beberapa hari lalu dicari oleh keluarganya namun hari ini baru ditemukan,” ucap Muslim.

Muslim mengatakan saat ditemukan ada beberapa properti yang dikenakan seperti kain sarung, parang, dan senter.

Baca juga: Sedang Memancing, 2 Pelajar Kaget Temukan Kerangka Seorang Kakek

“Keluarganya mengetahui jika kain sarung, parang dan senter adalah milik korban yang dipakai selama ini untuk berkebun,” ucap Muslim.

Muslim menjelaskan, jenazah tersebut bukan jenazah yang ada dalam daftar pencarian yang dikeluarkan oleh Basarnas.

“Jadi jenazah ini bukan yang ada dalam daftar pencarian yang dikeluarkan oleh Basarnas karena sesuai keterangan pihak keluarganya bahwa korban meninggalkan rumah dalam keadaan sehat per tanggal 17 Juli 2020. Sementara kejadian banjir bandang itu pada Senin (13/07/2020) jadi bukan karena akibat banjir bandang,” ujar Muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com