Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjarbaru Berduka, Selamat Jalan Sang Wali Kota...

Kompas.com - 11/08/2020, 10:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ririn Kartika Rini terlihat menangis sambil memeluk foto suaminya, Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani saat jenazah sang suami dimakamkan di komplek pemakaman Taman Bahagia Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Hari itu, Senin (10/8/2020), Ririn harus merelakan sang suami yang meninggal saat menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin karena Covid-19.

Nadjmi menghembuskan napas terakhrnya pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30 Wita di usia 50 tahun.

Baca juga: Wali Kota Meninggal, Perkantoran di Banjarbaru Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Sang wali kota dan istrinya dinyatakan positif corona pada 2 minggu lalu.

Kala itu Nadji membuat video berdurasi 2 menit yang direkam di sebuah rumah sakit di Banjarbaru. Video tersebut viral di media sosial pada Senin (27/7/2020).

Di dalam video tersebut, Nadjmi terihat mengenakan alat bantu pernapasan.

"Hari ini saya beserta ibu, berdasarkan hasil swab terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Nadjmi Adhani dalam rekaman video tersebut.

Baca juga: Langkah Tegas Mendiang Wali Kota Banjarbaru Lindungi Warganya dari Virus Corona

Di video tersebut Nadjmi juga meminta warga agar tidak menganggap enteng virus corona dan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

"Saya ingin mengingatkan kepada warga Banjarbaru bahwa persoalan Covid-19 jangan dianggap enteng. Ini benar-benar nyata dan kita harus melawannya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan," harapnya.

Ia juga meminta doa dan dukungan agar segera sembuh.

"Saya minta doa untuk kesembuhan kami agar diberi kekuatan, kemudahan dalam berobat, dan juga bisa melewati ini dengan baik," katanya.

Baca juga: Langkah Tegas Mendiang Wali Kota Banjarbaru Lindungi Warganya dari Virus Corona

Selain itu Nadjmi mengatakan selama ia menjalani perawatan, urusan pemerintahan akan dikendalikan oleh Wakil Wali Kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan.

"Sementara selama kami dalam perawatan, maka Pak Wakil Wali Kota akan melaksanakan pemerintahan, dan saya memohon doa semuanya agar kami bisa melewati masa sulit ini," jelasnya.

Baca juga: Wali Kota Banjarbaru Meninggal Akibat Covid-19, Mendagri Ucapkan Belasungkawa

Gigih lindungai warganya dari virus corona

Tangkapan layar video Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengumumkan dia dan istrinya tertular Covid-19.Istimewa Tangkapan layar video Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengumumkan dia dan istrinya tertular Covid-19.
Nadji dikenal sebagai wali kota yang berani mengambil langkah tegas untuk melindungi warganya dari virus corona.

Sebelum ada Instruksi Presiden nomor 6 tahun 2020 yang memberi payung hukum untuk kepala daerah memberi sanksi tegas untuk pelanggar protokol kesehatan, Nadjmi menerapkan denda bagi orang keluar rumah tanpa masker.

Di pertengahan Juni 2020, Nadjmi menerapkan denda sebesar Rp 250.000 untuk warga Banjabaru yang tidak menggunakan masker.

Baca juga: Gubernur Kalsel: Wali Kota Banjarbaru Kepala Daerah yang Gigih Perangi Covid-19

Denda tersebut dterapkan setelah sanksi push-up dianggap kurang ampuh untuk memaksa warga Banjarbaru patuh pada protokol kesahatan,

"Sanksi fisik seperti push-up sudah, tapi masyarakat kita masih menganggap main-main itu disuruh push-up, malah ketawa-ketawa," ujar Wali Kota Nadjmi Adhani kala itu, Rabu (15/7/2020).

"Kita ingin disiplinkan mereka, kita ingin ada efek. Ternyata hukuman fisik enggak bisa, makanya kita ubah Perwali dengan hukuman denda," sambungnya.

Baca juga: Duduk di Kursi Roda, Istri Wali Kota Banjarbaru Tak Kuasa Tahan Air Mata di Pemakaman Suami

Nadjmi juga menjadi salah satu kepala daerah yang mmeperjuangakan agar daerahnya bisa memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Ia adalah salah satu kepala desa pertama yang menemui Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor untuk membicarakan penerapan PSBB.

"Sebelum melaksanakan PSBB, beliau berkali-kali diskusi dengan saya tentang penanganan Covid-19, beliau salah satu yang pertama saya datangi langsung ke rumah dinas subuh-subuh untuk berdiskusi," ujar Sahbirin dalam keterangan yang diterima, Senin (10/8/2020).

Langkah berani lain yang diambil oleh Nadjmi adalah mengumumkan melalui media sosial jika dia dan isrtri positif Covid-19.

Kala itu ia mengingatkan agar warga Banjarbaru tidak menganggap enteng virus corona.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Kondisi Kesehatan Wali Kota Banjarbaru Naik Turun

Kondisi kesehatan naik turun

Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani memberlakukan sanksi denda uang sebesar Rp. 250.000 bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Aturan itu sudah tertuang dalam Perwali dan sudah masuk tahap sosialisasi.Istimewa Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani memberlakukan sanksi denda uang sebesar Rp. 250.000 bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Aturan itu sudah tertuang dalam Perwali dan sudah masuk tahap sosialisasi.
Selama dinyatakan positif Covid-19, kondisi kesehatan sang wali kota naik turun.

Sehari sebelum meninggal, kondisi sang wali kota membaik. Saat itu, saturasi kandungan oksigen dalam darah atau SPO2 di atas 90 persen.

Melihat kondisinya yang membaik, pihak keluarga meyakini jika Nadjmi akan sembuh.

Bahkan menurut Wakil Wali Kota Banjarbaru Dharmawan Jaya Setiawan, sang wali kota sudah bisa berkomunikasi melalui WhatsApp.

Nadjmi juga disebutkan sempat menyukasi status Facebook warga Banjarbaru dan sahabat-sahabatnya.

Baca juga: Jenazah Wali Kota Banjarbaru Akan Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19

Melihat kondisi seperti itu, Dharmawan optimis jika sang wali kota yang juga teman sejak SMA itu akan sembuh.

Apalagi ia mengenal jika Nadjmi adalah orang yang tak mudah menyerah dan memiliki semangat tinggi.

"Kami sempat optimis beliau bisa sembuh, saya sangat mengenal beliau karena kami kawan sejak SMA," ucapnya.

Namun Senin dini hari kondisi Nadjmi terus memburuk hingga ia dinyatakan meninggal dunia.

"Saya sangat kehilangan sosok sahabat, beliau pernah menyebut bahwa kami adalah saudara dunia akhirat," kenang dia.

Baca juga: Di Akhir Perjuangan Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani Melawan Covid-19...

Sekda dan 4 pejabat publik terpapar Covid-19

Ilustrasi pasien positif Covid-19, terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi pasien positif Covid-19, terinfeksi virus corona
Sementara itu dari hasil tracing dan dan test swab, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Adullah dipastikan terpapar Covid-19.

Sementara Wakil Wali Kota dinyatakan negatif Covid-19.

Selain Sekda Said Abdullah, ajudan Sekda dan sopir pribadinya juga dipastikan terinfeksi Covid-19.

Selain itu ada empat pejabat yang juga terpapar viris corona. Mereka adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banjarbaru Hanafi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Banjarbaru Jainudin.

Serta Kepala Bagian Hukum Pemko Banjarbaru Gugus dan Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sri Lailana.

Baca juga: Meninggal Dunia karena Covid-19, Wali Kota Banjarbaru Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Sebagian dari mereka melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dan ada yang menjalani karantina di Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banjarbaru.

Kondisi mereka saat ini stabil dan masih dalam pemantauan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.

Sementara itu sejak wali kota dinyatakan terpapar Covid-19, Balai Kota Banjarbaru tetap dibuka untuk pelayanan.

Namun agar tak terjadi penumpukan pegawai di kantor wali kota, hanya 60 persen ASN yang masuk kantor. Sementara sisanya bekerja di rumah.

Sedangkan pelayanan  di kantor dinas dihentikan selama dua hari yakni tanggal 3 Agustus dan 4 Agutus karena petugas melakukan sterilisasi seluruh ruangan di lingkungan Pemkot Banjarbaru.

Baca juga: Meninggal karena Terinfeksi Covid-19, Kondisi Wali Kota Banjarbaru Sempat Menurun pada Hari Minggu

Sementara itu sebagai bentuk penghormatan atas meningganya sang wali kota, perkantoran pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan selatan mengibarkan bendera setengah tiang pada Selasa (11/8/2020).

Pengibaran bendera setengah tiang itu sesuai Surat Edaran nomor 800/25/KUM/2020 yang ditandatangani Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan.

Surat itu ditujukan kepada Sekretaris Daerah Banjarbaru dan seluruh kepala dinas, badan, camat dan lurah hingga kepala UPT.

Baca juga: Sempat Kontak dengan Wali Kota Banjarbaru, Wali Kota Banjarmasin Negatif Covid-19

Ucapan duka cita pun mengalir dari berbagai pihak. Salah satunya dari Menteri Dalam Negeri (Mendagrai) Tito Karnavian.

"Kita semua turut berduka karena salah satu kolega kita, Wali Kota Banjarbaru, alhmarhum telah wafat tadi malam pada usia 50 (tahun)," ujar Tito saat membuka Rapat Koordinasi Pencapaian Target Realisasi APBD 2020 dan Sosialisasi Penggunaan Masker melalui virtual, Senin (10/8/2020).

Tito pun berharap mendiang Nadjmi meninggal dalam kondisi husnul khotimah.

"Semoga khusnul khotimah dan Allah SWT mengampuni dosa-dosa dan diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Muhammad Haswar, Achmad Nasrudin Yahya| Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Aprillia Ika, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com