Kasi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda, Zakaria mengatakan, munculnya awan Arcus atau biasa disebut awan tsunami tersebut dianggap fenomena langka.
Awan tsunami merupakan bagian dari awan kumulonimbus.
Awan tersebut berpotensi menimbulkan angin kencang hingga hujan es.
Oleh karena itu, warga yang mengetahui awan tersebut diminta lebih waspada dan dapat menghindari tempat terbuka.
"Awan ini merupakan bagian dari awan CB (kumulonimbus). Awan ini merupakan awan rendah dan biasanya berada pada satu level (single level)," katanya.
"Awan ini juga dapat menimbulkan angin kencang, hujan lebat, bisa juga terjadi kilat, petir, angin puting beliung atau hujan es," lanjut Zakaria.
Penulis : Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami | Editor : Aprillia Ika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.