Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Agustusan" Masa Pandemi, Penjual Bendera Keluhkan Sepi Pembeli

Kompas.com - 10/08/2020, 21:30 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Para penjual bendera Merah Putih dan aksesoris  lainnya seperti umbul-umbul mengeluhkan sepi pembeli menjelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustusan di masa pandemi corona tahun ini.

Biasanya sejak memasuki awal bulan Agustus, pembeli sudah ramai dan dirinya bisa menambah stok barang dagangannya menginjak sepekan terakhir puncak peringatan Hari Kemerdekaan.

Namun, tahun ini para pembeli seakan tak menghiraukan pemasangan atribut kemeriahan menyambut hari kemerdekaan meski waktunya menyisakan 7 hari lagi.

Baca juga: Kisah Surjana, Penjual Bendera Musiman yang Merantau ke Jakarta Sejak Umur 10 Tahun

"Wah, sepi pisan tahun sekarang Pak. Ada yang beli paling sehari satu buah, kadang juga seharinya gak ada yang beli sekarang mah. Kalau tahun kemarin, menjelang sepekan 17 Agustusan, saya bisa nambah stok karena dagangan sudah habis. Sekarang boro-boro, sepi," jelas Mahmudin (46), salah seorang penjual bendera di pusat Kota Tasikmalaya, Senin (10/8/2020).

Mahmudin mengatakan, warga saat ini disinyalir lebih memilih membeli masker apalagi terdapat aturan wajib masker oleh Wali Kota Tasikmalaya.

Dirinya pun sempat terpikir membuat masker berbahan kain merah putih, namun niatnya urung dilaksanakan karena diperbolehkan oleh aturan atau tidak.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Penjual Bendera Merah Putih Keluhkan Omzet Turun 50 Persen

"Sebetulnya kan sekarang lebih lakunya itu menjual masker. Saya pernah berniat akan membuat masker merah putih, tapi dipikir-pikir saya akan dihukum atau tidak ya. Soalnya kan itu disebutnya bendera Pusaka. Saya takut ada apa, jadi saya urungkan. Padahal kalau saya bikin, itu pasti laku di masa Agustusan pandemi sekarang," tambah dia.

Meski demikian, niatnya untuk meraup untung dengan melihat pangsa pasar sekarang ini untuk membuat masker merah putih masih akan dilakukan jika tak melanggar aturan.

Dirinya yang selama ini mengklaim mampu membuat masker bercorak merah putih dengan mengacu kepada standar protokol kesehatan.

Baca juga: Kisah Penjual Bendera di Tangsel, Berjualan Demi Lihat Merah Putih Berkibar...

"Paling saya lihat saja yang lain dulu, apakah ada yang jual masker merah putih dan tak apa-apa. Saya akan meniru saja buat, karena saya juga bisa. Tapi, itu kalau tidak apa-apa ya," tambahnya.

 

Sementara itu, Tata Surahman (47), salah seorang pedagang bendera dan umbul-umbul di sekitaran Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, memilih bertahan menjajakan barang dagangannya meski sepi pembeli dibandingkan tahun lalu sebelum pandemi corona.

Dirinya mengaku masih bisa menjual umbul-umbul yang didagangkannya kepada para pengunjung pasar yang berasal dari daerah terpencil khususnya daerah Tasikmalaya Selatan.

"Kalau ke pasar kan banya orang kidul (Selatan Tasikmalaya). Jadi, mereka sembari belanja suka ada yang beli buat mereka jual lagi di sana. Tapi, kalau dibandingkan tahun lalu, ya, sepi sekarang mah," ungkapnya.

Dirinya pun bertanya-tanya apakah warga masih menggunakan bendera lama tahun sebelumnya dipasang lagi untuk Agustusan tahun sekarang, atau para warga memilih diam di rumah dan tak mau meriahkan Hari Kemerdekaan tahun ini di masa pandemi?

"Saya hanya bisa bersyukur saja masih ada satu dua yang terjual. Daripada tidak sama sekali. Alhamdulillah," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com