YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Terlahir dari keluarga miskin, tidak membuat Tiara Yosianti Solekhah (17) patah arang meraih mimpinya dalam menempuh pendidikan.
Tiara merupakan anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Mujiono (55) dan Sumiyati (61).
Dia tinggal dalam sebuah rumah sederhana peninggalan sang kakek yang berada di Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
Baca juga: Ingin Kuliah UGM? Berikut Cara Daftar Seleksi Mandiri 2020
Di rumah berukuran 70 meter persegi itu, tinggal pula dua keluarga lainnya yang merupakan saudara ayah Tiara.
Sang ayah yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga, bekerja sebagai buruh bangunan.
Ayahnya hanya mendapatkan penghasilan ketika ada proyek.
"Ayah kerja jadi buruh bangunan yang kerjanya tergantung proyek. Jadi kalau ada proyek ya baru kerja," ujar Tiara Yosianti Solekhah (17) dalam keterangan Humas UGM, Senin (10/08/2020).
Baca juga: Cornelis Lay di Mata Pengajar UGM: Senior Egaliter yang Tak Pernah Merasa Final
Sebagai buruh bangunan penghasilan ayahnya tidak menentu. Jika ada proyek, penghasilannya sekitar Rp 550 ribu per bulan.
Pendapatan tersebut masih jauh dari kata cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga kecilnya.