Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pendaki Tewas di Gunung Piramid, Pendakian Diusulkan Ditutup

Kompas.com - 10/08/2020, 16:32 WIB
Bagus Supriadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Multazam (18), pelajar SMAN 1 Tenggarang tewas setelah terjatuh dari Gunung Piramid pada Minggu (9/8/2020).

Kejadian serupa juga pernah terjadi terhadap Thoriq Rizki, remaja yang baru saja lulus dari bangku SMP 4 Bondowoso.

Thoriq dan sejumlah temannya mendaki Gunung Piramid pada Minggu (23/6/2019).

Terkait kejadian itu, Ketua DPRD Bondowoso Achmad Dhafir meminta agar lokasi pendakian Gunung Piramid ditutup.

"Lokasi Piramid itu sebaiknya ditutup sementara," kata Achmad saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Evakuasi Jenazah Multazam dari Gunung Piramid, Petugas Tempuh Jalur Ekstrem hingga Buka Jalan Baru

Menurut dia, seharusnya keselamatan pendaki menjadi prioritas utama. Apalagi lokasi menuju puncak Gunung Piramid sudah diketahui sangat berbahaya.

"Seharusnya Perhutani bikin papan bertuliskan 'tidak boleh dikunjungi siapapun karena berbahaya'," ucap dia.

Baca juga: Setelah 9 Jam, Jenazah Multazam Akhirnya Berhasil Dievakuasi dari Gunung Piramid

Achmad menjelaskan, DPRD Bondowoso sudah pernah berkoordinasi dengan Perhutani dan Dispapora saat jatuh korban pada 2019.

Hasil koordinasi, DPRD menyarankan agar ada kerjasama pengelolaan Gunung Piramid antara Perhutani dengan pemerintah daerah.

Namun, sampai sekarang kerjasama tersebut belum terealisasi. Ini karena jika Gunung Piramid ingin dijadikan destinasi wisata, harus disediakan peralatan yang lengkap agar menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pendaki.

"Bila Perhutani tidak mau mengelola, maka harus ada MoU dengan Disparpora untuk menjalin kerjasama pengelolaan," ujar dia.

Pihak DPRD akan kembali berkoordinasi dengan Perhutani untuk menanyakan alasan kerjasama pengelolaan antara Perhutani dengan Pemerintah daerah tidak terlaksana.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com