Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali, Burung Mandar Hitam Terlihat di Danau Limboto

Kompas.com - 10/08/2020, 05:30 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com  –  Seekor mandar hitam (Fulica atra) untuk pertama kalinya tercatat mengunjungi Danau Limboto di Gorontalo.

Penampakan burung ini merupakan kabar menarik di awal musim migrasi tahun ini.

Burung yang berbulu hitam sebagaimana mandar batu (Gallinula chloropus) ini memiliki warna hitam di bagian depan kepala, sementara mandar batu dan mandar besar (Porphyrio porphyria) warnanya merah.

Baca juga: Lima Burung Langka Serindit Melayu Gagal Diselundupkan ke Jakarta

Mandar hitam ini merupakan jenis burung yang masuk famili Rallidae yang tersebar di kawasan paleartik, Afrika bagian utara, Australia dan Asia selatan.

Saat musim dingin di belahan bumi bagian utara, satwa ini akan terbang ke arah selatan untuk mencari makan dan bertahan hidup.

“Dari foto yang kami terima itu adalah mandar hitam, ini temuan pertama di Danau Limboto,” kata Iwan Hunowu, Sulawesi Program Manager, Wildlife Conservation Society– Indonesia Program  (WCS-IP), Sabtu (8/8/2020).

Iwan Hunowu menilai, temuan dan dokumentasi burung ini sangat menarik karena baru sekarang tercatat di danau.

Sejak 5 tahun terakhir, para penggiat lingkungan dari Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota) terus melakukan pemantauan terhadap burung yang bermigrasi di danau ini.

“Mandar hitam atau Common Coot walaupun di daerah asalnya di Eropa, Asia Selatan, dan Australia mereka cukup berlimpah, namun tidak banyak catatan kehadiran burung ini di Indonesia,” kata Hanom Bashari, pengamat burung dari Perkumpulan Biota.

Baca juga: Sejumlah Anak Burung Maleo Mati Akibat Terendam Banjir di Gorontalo

Burung ini tercatat pertama kali di Gorontalo pada Kamis (6/8/2020).

Burung ini terlihat tengah beristirahat di pematang sawah yang tengah terendam air, hanya menyisakan rumput yang terlihat.

Setelah beberapa terdiam, burung ini kemudian berenang mencari makan di sekitar lokasi.

Lokasi temuan mandar hitam ini sebenarnya adalah hamparan sawah di tepi Danau Limboto, berada di sisi timur.

Saat ditemukan persawahan yang ditanami padi ini sedang terendam banjir.

Hanom Bashari menjelaskan, peneliti Coates dan Bishop pada 1997 menyebut catatan koleksi tua tahun 1922 menyebutkan mandar hitam terlihat di Danau Rana di Pulau Buru serta beberapa individu juga tercatat di Tiwu Bowu, danau kecil di Ende Flores pada 1990.

“Catatan berbiak di Jawa juga pernah dilaporkan pada 1940, dan saat ini diyakini sudah ada kelompok yang menetap di Timor,” ujar Hanom Bashari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com