Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Berbatuan Diubah Jadi Kebun Sayur oleh TNI AU

Kompas.com - 09/08/2020, 10:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Terik mentari yang menyengat kulit, tak menyurutkan semangat enam orang Anggota TNI dari Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk membuka lahan kebun sayur.

Dengan gerakan gesit, mereka mulai membersihkan rumput-rumput yang baru tumbuh di sisi sayur yang sudah mereka tanam sejak dua pekan lalu.

Dengan bantuan beko, para prajurit kemudian memisahkan tanah dan batu.

Tanah digunakan untuk membangun bedeng, sedangkan batu dikumpulkan di sisi bedeng, akan dimanfaatkan untuk membangun jalan setapak.

Baca juga: Terobosan Kampung Tangkal Covid-19 Bantu Warga Kena PHK: Lahan Penuh Ular Jadi Kebun Sayur, Saluran Kumuh Jadi Tambak Ikan

Mereka membuka kebun sayur di antara pepohonan gersang dan tanah penuh bebatuan di salah satu sisi kompleks pangkalan udara tersebut.

Sedikitnya terdapat 10 bedeng yang berhasil dibangun di kebun tersebut.

Saat ini, sudah ditanami benih mulai dari kangkung, sawi, kancang panjang, buncis, daung bawang, cabai, dan bawang merah, serta pepaya california.

Praka Alma Sutriadi yang memimpin pembangunan bedeng, mengaku, pihaknya memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk untuk tanaman.

Alma mengatakan, kotoran sapi tersebut kemudian difermentasi di tanah dengan tambahan sedikit garam.

"Kalau untuk membunuh hama, kami gunakan racikan pucuk sirsak dan bawang putih," ujar Alma, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (8/8/2020).

Sementara itu, kata Alma, untuk kebutuhan air, mereka menempatkan profil tank berkapasitas 2.500 liter yang ditanam di dalam tanah.

Air dialirkan ke tanaman menggunakan bantuan pompa dan selang sebanyak dua kali dalam sehari.

Komandan Lanud TNI AU El Tari Kupang Kolonel Pnb Bambang Juniar Djatmiko menuturkan, kebun yang dibangun itu diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar.

Artinya, kata Bambang, masyarakat bisa membangun kebun yang sama di pekarangan rumah mereka maupun di lahan gersang lainnya. 

Baca juga: Tanam Sayur di Pekarangan Selama Pandemi, Ibu-ibu Ini Raup Belasan Juta Rupiah

“Yang paling penting itu ada kemauan saja. Kami ada beko, kalau ada masyarakat yang mau membuka kebun, kami bisa bantu kapan saja," ujar Bambang.

Di lokasi itu masih ada areal yang belum dimanfaatkan dengan panjang sekitar 500 meter yang bisa dimanfaatkan membuka kebun.

Hasil panen dari kebun akan dijual antara lain melalui koperasi, dijual secara daring maupun dijual langsung kepada konsumen.

“Saya sudah hubungi general manajer hotel, mereka mau menerima hasil sayur mayur yang kami tanam,” ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com