KOMPAS.com - Insiden mengejutkan terjadi saat petugas Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Deli Serdang menggerebek buronan narkoba.
Bukannya membantu petugas, sejumlah warga justru menghalang-halangi petugas hingga melakukan aksi anarkistis.
Mobil digulingkan, para petugas dipukuli.
Sekelompok warga itu pun melindungi buronan narkoba hingga melarikan diri.
Baca juga: Penangkapan Buronan Narkoba Digagalkan Warga, Mobil BNNK Digulingkan
Di rumah tersebut, seorang pria yang selama ini masuk daftar pencarian orang (DPO) tinggal.
Pria itu merupakan buronan kasus narkoba.
Awalnya penggerebekan berjalan lancar. Petugas berhasil menangkap buronan itu.
Tiba-tiba sekelompok warga yang melihat penangkapan malah mengeroyok petugas.
Diduga, mereka masih memiliki hubungan keluarga dengan buronan tersebut.
Tak hanya menghalang-halangi, ada oknum yang kemudian memprovokasi warga lainnya.
Jumlah warga bahkan semakin bertambah banyak hingga membuat petugas BNNK kewalahan.
Ironisnya, mereka juga memukuli petugas BNNK.
"Petugas sempat dipukuli dan mengalami luka-luka," kata Firdaus.
Baca juga: Bahkan Sampai Bayi Kelihatan Rambutnya, Petugas Bilangnya Nanti Jam Sembilan
Petugas pun terpaksa menyelamatkan diri.
Sedangkan buronan yang awalnya telah dibekuk kemudian kabur.
"DPO yang sebelumnya tertangkap berhasil melarikan diri," ujar Firdaus.
Menyusul insiden itu, Polsek Beringin mendatangi lokasi dan menyelidiki.
Dua orang yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut kini ditangkap dan diperiksa.
Mereka diduga masih memiliki hubungan saudara dengan buronan narkoba itu.
"Jadi barusan ada dua orang diamankan. Ini lagi pemeriksaan secara intensif. Jadi setelah pemeriksaan nanti kita gelar perkara untuk menentukan statusnya. Sampai saat ini masih saksi,” kata Firdaus.
Polisi kemudian menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Adapun dari 11 orang, baru dua orang yang berhasil ditangkap. Sedangkan sembilan lainnya masih diburu.
Bahkan, salah satu tersangka adalah seorang kepala dusun.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.