Saat bersamaan, Almira Iismawardhani juga melakukan hal serupa.
Dia duduk di lantai menghadap meja di teras samping rumah. Di hadapannya juga ada buku lembar kerja siswa (LKS) Bahasa Jawa.
Almira tinggal di Pedukuhan 2 Kanoman. Jaraknya sekitar dua kilometer dari rumah Bayu.
Almira anak pintar. Dia cepat menjawab tiap pertanyaan gurunya. Tak lama, pelajaran Bahasa Jawa juga selesai dikerjakan.
“HT dipinjami sekolah. (Membuat) lebih mudah belajarnya. Hemat kuota,” kata Almira.
Baca juga: Lebih Enak Belajar di Sekolah, Kalau Gini Ngabisin Uang Buat Beli Kuota
SD Negeri 2 Kanoman tengah mengembangkan metode berbeda dalam belajar mengajar pada masa Pandemi Covid-19.
Sekolah bekerja sama dengan komunitas Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di Yogyakarta untuk mewujudkan belajar mengajar yang berbeda di masa pandemi.
Tiga bulan sebelumnya, belajar mengajar lewat berbalas pesan dalam grup WhatsApp.
Banyak kendala pada metode daring itu, mulai dari kepemilikan telepon genggam, kekuatan sinyal, keterbatasan dana membeli kuota, dan kemampuan orangtua yang berbeda dalam teknologi digital.
Pihak sekolah pun akhirnya terbuka dengan cara baru, yakni lewat radio. Kebetulan salah seorang orangtua siswa merupakan anggota RAPI.
Baca juga: Permudah Belajar Online, Universitas Andalas Dirikan Kampus Desa
Gayung bersambut, dibuat cara baru belajar mengajar lewat radio. Anggota RAPI menyediakan belasan HT dan menyebarkannya ke siswa.
Para anggota RAPI meminjamkan HT cadangan mereka ke orang tua wali kelas 3. Dengan demikian, semuanya bisa mendapat pelajaran sama di waktu yang sama.
“Kita ada 18 siswa, masing-masing kini memegang HT," kata Kepala Sekolah SDN 2 Kanoman, R Ahmad Isnanto Nugroho.