Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lebih Enak Belajar di Sekolah, Kalau Gini Ngabisin Uang Buat Beli Kuota"

Kompas.com - 07/08/2020, 12:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jonathan (13) siswa kelas VII SMP 42 Bandar Lampiung harus berjualan pempek agar bisa membeli kuota internet untuk belajar daring selama pandemi Covid-19.

Ia mengambil pempek, timus, dan combro dari kampung sebelah. Jajanan tersebut kemudian dijual Rp 1.000 per biji. Dari satu jajanan yang dijual, Jonathan mendapatkan upah Rp 200.

“Mau jualan pempek dulu, Om, buat beli kuota,” kata Jonathan.

Baca juga: Cerita Jonathan Belajar Online, Jual Pempek demi Beli Kuota Internet

Biasanya dalam sehari, bocah 13 tahun itu mengambil 200 biji jajanan. Jika laku semua, maka ia mendapatkan upah Rp 40.000.

“Sekali ngambil biasanya 200 biji. Kalau laku semua dapat Rp 40.000. Itu buat beli kuota internet sama sisanya ditabung, saya mau beli HP sendiri,” kata Jonathan saat ditemui Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Krisis ekonomi selama pandemi berdampak pada keluarga Jonathan. Sang ayah menjadi pengangguran setelah toko mebel tempatnya bekerja gulung tikar karena pandemi corona.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan sang ibu yang bekerja sebagai pengasuh bayi dan buruh cuci.

Baca juga: Atasi Kendala Belajar Daring, Guru di Jateng Aplikasikan Jogo Siswa dengan Temui Murid

Sang ibu mendapatkan upah Rp 300.000 per bulan.

Jonathan pun memilih berjualan pempek keliling kampung dan pasar dekat rumah untuk membeli paket internet termurah sehingga tidak membebani orangtuanya.

“Hapenya pake punya Bapak, saya yang isi kuotanya, yang murah-murah aja, Om,” kata Jonathan.

Jonathan biasanya mengerjakan soal yang dikirim guru pengampu di kursi depan teras rumahnya. Selembar kertas folio bergaris dengan papan diletakkan di pangkuannya.

Baca juga: Menteri Nadiem Persilakan Dana BOS Dipakai Beli Kuota Internet untuk Belajar Daring

Saat ponselnya tak lagi berdering, Jonathan baru menyadari jika kuota ponselnya sudah habis.

“Wah, kuoatanya (internet) habis. Kirain tadi sudah selesai (belajar daring), pantes nggak ada soal-soal lagi yang masuk. Kayaknya masih sisa banyak (kuota internet). Kemarin baru diisi,” kata Jonathan.

Ia mengakui pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri bagi Jonathan karena ia harus membeli kuota internet.

Jonathan berharap pandemi corona segera berakhir. Dia tidak betah belajar dari rumah dengan sistem daring itu.

“Lebih enak belajar di sekolah, kalau kayak gini (belajar daring) susah, ngabisin uang juga buat beli kuota,” kata Jonathan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya | Editor: Farid Assifa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com