Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA Kampanyekan Terbang Aman di Tengah Wabah Covid-19

Kompas.com - 07/08/2020, 10:08 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Asosiasi Maskapai Nasional dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengampanyekan terbang aman di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat bahwa terdapat risiko besar penularan Covid-19 saat berpergian menggunakan pesawat.

Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja mengatakan, persepsi masyarakat soal risiko tinggi penularan Covid-19 di dalam pesawat tersebut kurang tepat.

Hal ini didasari oleh penelitian dari Penasehat Medis dari Internasional Transport Association (IATA) bernama Dr David Powell.

Baca juga: 2 Penumpang Pesawat Positif Covid-19, Bagaimana Proses Pemeriksaan di Bandara Juanda Surabaya?

Penelitian itu menyebutkan bahwa sangat kecil terjadinya penularan virus Covid-19 di dalam pesawat.

Penelitian tersebut diawali dengan menanyakan kontak medis dari 18 maskapai atau sekitar 14 persen global traffic tentang kasus dugaan transmisi Covid-19 dalam penerbangan.

"Hasilnya tiga kejadian diduga penumpang ke kru, empat kejadian pilot ke pilot tetapi waktunya tidak diketahui dan yang terakhir tidak ada kejadian penumpang ke penumpang," kata Denon, saat kegiatan Safe Travel Campaign di Bali, Kamis (6/8/2020), dalam keterangan tertulisnya.

Penelitian itu melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap empat maskapai dengan tindak lanjut kesehatan masyarakat dari 1.100 kasus yang dikonfirmasi pasca-penerbangan.

Hasilnya, tidak ada kasus sekunder yang diketahui di antara penumpang lain dan dua kejadian dari kemungkinan kasus kru.

Maka, untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 saat di dalam pesawat dapat dibagi menjadi tiga hal.

Yaitu penanggulangan di kabin pesawat, penumpang dan sirkulasi udara di dalam pesawat.

Pada kabin, diharapkan ada pembatasan interaksi face to face dan menyediakan pembatas antar-baris pada kursi.

Untuk penumpang, penelitian itu menganjurkan agar menghindari bepergian ketika sedang tidak sehat.

Tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain dan melatih etika saat batuk dan menjaga kebersihan tangan.

Sementara itu, Ketua Umum PHRI, Haryadi mengatakan, kampanye terbang aman ini harus digencarkan lagi.

Sebab, saat ini, kondisi transportasi dan pariwisata di tanah air mulai menunjukan kenaikan.

Walaupun tidak dipungkiri, saat ini masih ada masyarakat yang khawatir untuk melakukan perjalanan wisatanya.

Baca juga: Penumpang Pesawat dari Surabaya yang Kabur Saat Hendak Diisolasi Terancam Sanksi Pidana

Menurutnya, ada sebagaian masyarakat yang ingin jalan-jalan tapi mereka bertanya-tanya apakah aman.

Kampanye ini untuk memberikan informasi ke masyarakat umum kalau semua stakholder transportasi udara dan pariwisata telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini sebagai jaminan kalau berwisata telah dapat dilakukan.

"Tentunya dibarengi dengan kesadaran masyarakat sendiri mengikuti langkah pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19," kata dia.

Haryadi mengklaim, baik hotel ataupun restoran sangat ketat menjalanan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Bahkan, pada saat masa PSBB kamarin, tidak jarang beberapa hotel di Tanah Air memberikan tempat menginap untuk para tenaga medis dan karantina bagi penderita Covid-19.

Baca juga: Buka Pariwisata untuk Turis Domestik, Bali Fokus Bangun Kepercayaan Wisatawan

Akan tetapi, hingga saat ini, belum terbukti ada penularan ataupun klaster penyebaran virus Covid-19 dari hotel.

 

Hal ini dapat dipastikan karena semua pengelola hotel melakukan pembersihan atau disinfektan seluruh ruangan dengan baik dan sesuai aturan kesehatan yang ada.

"Kondisi inilah yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat, bahwa jika kita melakukan protokol kesehatan yang benar dan tetap kita tidak perlu takut dan khawatir yang berlebihan. Pariwisata telah aman dan sehat, mari kita berwisata," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com