Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Cihapit Jadi Tongkrongan Anak Muda Gaul di Bandung, Dulunya Kamp Tawanan Jepang

Kompas.com - 07/08/2020, 08:42 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Buat orang Kota Bandung, nama Cihapit tentu sudah tidak asing lagi. Apalagi dengan pasar tradisionalnya yang sudah ada sejak zaman Belanda.

Makanya tak heran, pasar yang terus berbenah menjadi lebih bersih dan nyaman ini kerap menjadi ajang nostalgia.

Bagi orang yang sudah berumur, menyusuri Pasar Cihapit adalah menapaki kenangan. Namun bagi anak muda, Pasar Cihapit merupakan bentuk interaksi kekinian anak muda yang unik.

Mak Eha

Salah satu kenangan yang paling populer di Pasar Cihapit adalah Warung Nasi Mak Eha. Warung yang berada di ujung deretan kios ini sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Uniknya, suasana di warung ini nyaris tak berubah. Di salah satu dinding terlihat foto Presiden Soekarno dan sejumlah pahlawan nasional. Di dinding lainnya terdapat berbagai perabotan zaman dulu.

Warung Mak Eha yang bertahan dari zaman kemerdekaan hingga sekarang di Pasar Cihapit, Bandung.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Warung Mak Eha yang bertahan dari zaman kemerdekaan hingga sekarang di Pasar Cihapit, Bandung.

Melihat ke bagian tengah terlihat deretan makanan di atas meja. Ada jengkol, tempe, ikan, daging ayam, gepuk, dan lainnya yang tersaji di meja.

Bedanya, kini Mak Eha yang sudah menginjak usia 89 tahun hanya duduk di bagian kasir. Ia bisa menghitung dengan cepat, berapa makanan yang harus dibayar.

Di bagian luar yang berada di lorong terlihat kursi panjang berhadapan dan meja berjejer. Kursi-kursi ini selalu tak bisa menampung para pembeli.

“Dulu, Bu Hartini (istri Soekarno) suka belanja ke sini. Anak-anaknya Soekarno kaya Guntur dan Guruh sampai sekarang kadang kesini,” ungkap Mak Eha kepada Kompas.com, bulan lalu.

Mereka datang ke sini untuk bernostalgia. Katanya, kangen masakan Mak Eha yang selalu menjadi andalan sejak masa kuliah.

Surga makanan

Selain Mak Eha, Pasar Cihapit terkenal dengan berbagai makanan legendaris yang tak kalah lezat. Bagi pecinta kuliner, Pasar Cihapit adalah surga.

Ada beberapa makanan yang ternama di sana seperti surabi, lotek, batagor, cuanki serayu, dan lainnya.

Karena itu, datanglah ke Pasar Cihapit saat perut kosong agar pengunjung bisa mencicipi berbagai jenis makanan di sini.

Setidaknya itulah yang dirasakan almarhum Bondan Winarno. Selain Warung Mak Eha, Bondan kesengsem dengan berbagai makanan di Pasar Cihapit.

Tak hanya itu, yang terkenal dari Cihapit adalah toko buku dan barang-barang bekas. Itulah mengapa banyak kolektor yang sengaja datang kesini untuk berburu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com