Setelah penjamasan, keris dikembalikan ke tempat semula yakni berada di atap bangunan tajuk yang disediakan tempat khusus untuk penyimpanannya dengan diiringi bacaan selawat.
Sebelum disimpan di tajuk, keris tersebut dimasukkan ke dalam peti yang sudah tersedia, kemudian dibungkus dengan kain mori berwarna putih.
Pun demikian juga dengan dua trisula yang dikembalikan di sisi mihrab Masjid Al Aqsha.
"Usai penjamasan dilanjutkan membaca tahlil bersama hingga makan bersama dengan menu khas "jajan pasar" dan nasi opor ayam yang merupakan salah satu menu kesukaan Sunan Kudus," sebut Nadjib.
Baca juga: Mengenal Sunan Kuning Penyebar Agama Islam di Semarang, Makamnya Ada di Komplek Lokalisasi
Keris Kiai Cinthaka adalah pusaka bertuah Sunan Kudus. Di masa lampau, keris Kiai Cinthaka pernah dipinjam oleh pihak Keraton Solo saat itu terjadi kebakaran di Keraton Solo.
Konon, setelah keris itu dihunuskan, api yang membakar keraton seketika padam.
Karenanya hingga kini hubungan trah Sunan Kudus dengan Keraton Solo terus terjalin dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.