Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Temukan Sapinya Mati Tak Wajar, Diduga Dimangsa Kawanan Harimau

Kompas.com - 06/08/2020, 14:49 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Warga Kampung Kuyun Uken, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh, Tengah dihebohkan dengan kematian seekor sapi secara mengenaskan di tepi sungai Paya Dedep, Selasa (4/8/2020).

Sapi tersebut ditemukan mati dengan keadaan bagian tubuh yang tercabik-cabik seperti bekas gigitan dan cakaran, serta beberapa ruas tulang sudah terlepas dari tubuh sapi itu.

Menurut penuturan Sekretaris Kampung Kuyun Uken, Musa, sapi yang mati itu diduga kuat menjadi mangsa harimau sumatera yang datang pada malam hari.

Baca juga: Riau Segera Punya Pusat Konservasi Harimau Sumatera

Kematian hewan ternak itu diketahui oleh ayah Musa yang bernama Aliasa (56) pada Rabu 5 Agustus pagi, saat Aliasa bersama istrinya sedang menuju perkebunan kopi miliknya yang tidak jauh dari lokasi tersebut.

Pasangan suami istri ini terkejut, sebab sapi yang mereka ikat ditemukan matk dengan kondisi yang tidak wajar.

"Sapi itu sebenarnya dua, satu induk dan satu anaknya. Anaknya berhasil kabur dari kejaran beberapa harimau itu," kata Musa, saat ditemui di sebuah kafe di Takengon, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: 11 Ekor Kambing Mati Diserang Harimau

Sapi yang mati itu lanjut Musa, sedang dalam keadan terikat dan berada tidak jauh dari pinggir sungai Paya Dedep tersebut.

Atas kejadian itu, istri Aliasa kemudian melapor kepada warga dan aparatur desa. Rumah Aliasa dan lokasi kejadian ujar Musa, berada lebih dari 1 kilometer.

"Setelah ada laporan, kami kemudian menuju lokasi dan melihat langsung keadaan sapi yang mati. Kami juga menemukan jejak harimau," jelas Musa.

Baca juga: Mengenal Harimau Sumatera yang Terancam Punah...

Hewan yang terancam punah itu tambah Musa, masih kembali ke lokasi itu. Sebab sapi yang dimangsa masih menyisakan daging.

Apalagi sejak dua hari kejadian, Musa mengaku mendapati daging sapi itu terus berkurang. Dan jejak harimau yang diperkirakan berjumlah tiga ekor itu kembali terlihat disekitar tempat matinya sapi milik ayahnya tersebut.

"Sekitar 90 persen warga disini, bergantung pada hasil kebun yang berada tidak jauh dari sapi ini berada," ungkap Musa.

Baca juga: Harimau Sumatera Masuk Perangkap BKSDA di Solok, Induknya Masih Dicari

Akibar peristiwa itu, semua ternak warga yang berjumlah ratusan ditempatkan di dekat pemukiman masyarakat.

Menurut Irman, pihaknya sudah menyampaikan peristiwa itu kepada pihak terkait, termasuk perwakilan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) di Aceh Tengah.

 

Lokasi kejadian berada di Hutan Lindung

Sementara itu Staf Resor Konservasi Wilayah 6 Aceh Tengah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Irman, dihubungi Kompas.com Kamis (6/8/2020) mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi matinya seekor sapi milik warga setempat sehari setelah kejadian.

Pihaknya melakukan pengecekan koordinat serta memastikan hewan apa yang menganggu ternak warga tersebut.

"Secara teori, indikasinya hewan ini adalah harimau yang berjumlah dua ekor. Seekor betina dan seekor anaknya yang sedang belajar berburu," jelas Irman.

Sebab lanjut Irman, kecil kemungkinan ada harimau jantan yang ikut serta, karena berpotensi menggangu bahkan memakan anaknya sendiri.

"Menurut kami, kejadian ini hampir tidak pernah terjadi di daerah Kuyun, sebab persebaran harimau biasanya terjadi di Kecamatan Linge," ucap Irman.

Selanjutnya, hewan buas itu masih akan datang kembali ke Paya Dedep untuk menghabiskan daging mangsanya yang tersisa.

"Karena kami masih melihat sapi itu menyisakan daging sapi yang disisakan. Artinya akan kembali lagi untuk menghabiskan daging mangsanya, baru kemudian pergi," ungkap Irman.

Lebih lanjut Irman mendapati, lokasi kejadian berada di kawasan hutan lindung. Sehingga pihaknya menganggap masih menjadi tempat bagi satwa liar.

Namun apabila satwa tersebut tampak dilokasi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan perangkat kampung Kuyun Uken untuk segera memberi kabar kepada perwakilan BKSDA Aceh di Aceh Tengah.

"Kami sudah berkoordinasi dengan perangkat kampung, supaya ternak warganya segera dipidah ke wilayah pemukiman, karena diperkirakan sebelum mangsa habis di makan, harimau itu akan kembali," papar Irman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com