Polisi Usut Dugaan Korupsi Hibah APD ke RSUP Wahidin Makassar

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar mengusut informasi terkait dugaan kasus korupsi alat pelindung diri (APD) yang diberikan ke RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan informasi ini sebelumnya mencuat seiring dengan terbakarnya gedung Dinkes Sulsel pekan lalu. 

Dari informasi yang beredar di masyarakat, diduga penyaluran 4.000 APD di RS Wahidin tidak semuanya diberikan.

Baca juga: Begini Awal Pengusutan Kasus Korupsi Pertamina Marine Cilacap Senilai Rp 4,3 Miliar

Bantuan tersebut diberikan Kementerian Kesehatan RI dan disalurkan Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. 

"Baket ada informasi dari masyarakat bahwa itu barang yang dihibahkan APD sebanyak 4.000 ternyata hanya 1.000. Itu awalnya," ucap Agus saat diwawancara wartawan di ruangannya, Kamis (6/8/2020).

Menurut Agus, setelah pihaknya menemui pihak RS Wahidin, dugaan pemotongan itu jumlah APD itu tidak terbukti. 

Dia mengatakan, pada dasarnya APD yang diberikan ke RS Wahidin tidak sekaligus diberikan tetapi secara bertahap.

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Proyek Jalan, Kadis PU Ngada Ditahan Kejaksaan

Dari hasil penelusuran penyidik, justru didapati APD yang diterima RS Wahidin lebih dari 4.000 buah. 

"Setelah kami kroscek langsung di RS Wahidin, mulai dari bulan Maret dia terima itu APD. Khusus APD menurut pihak Wahidin itu tidak ada masalah karena memang dia hanya menerima apa yang dikasih. Seperti itu. Kalau dihitung-hitung 4000. Diberikan bertahap, bahkan awalnya dia hanya terima lima (APD)," kata Agus. 

Pemberian APD ke RS Wahidin, kata Agus, memang melalui Dinas Kesehatan Sulsel.

Namun, ada juga APD yang diterima langsung dari Kementerian Kesehatan. 

Meski demikian, penyidik kata Agus masih tetap melakukan pengumpulan bahan keterangan.

Namun dia menegaskan sampai saat ini belum ada aduan atau laporan resmi terkait dugaan tersebut. 

Baca juga: Anggota DPRD Makassar Penjamin Pengambilan Jenazah Covid-19 Dikenakan Wajib Lapor

Dia juga menegaskan, dugaan pemotongan APD itu tidak ada hubungannya dengan kasus kebakaran di gedung Dinkes Sulsel pekan lalu. 

"Untuk sementara ini kami masih mendalami laporan ini. Tetap kami tindaklanjuti. Kalau APD tidak ada masalah. (Tapi) Ini kan dana Covid-19 sementara berlangsung belum berakhir dan dana itu mengalir terus," ucap Agus.