Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kuskus Beruang, Hewan Endemik Sulawesi yang Semakin Langka

Kompas.com - 06/08/2020, 07:00 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com  - Populasi kuskus beruang (Aulirops ursinus), satwa endemik Sulawesi dan pulau satelitnya dikhawatirkan mengalami percepatan menurun akibat perubahan habitat dan perburuan.

Keberadaan satwa ini jarang ditemukan, padahal beberapa tahun lalu acap dijumpai tengah menikmati dedaunan di kebun warga.

Kuskus beruang biasa terlihat seekor atau induk betina dengan anaknya.

“Kuskus beruang atau masyarakat Gorontalo menyebutnya dengan istilah bubudu. Kuskus betina memiliki kantung atau marsupial,” kata Terri Repi, pengajar Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG) yang pernah melakukan penelitian terhadap satwa ini, Rabu (5/8/2020).

Baca juga: Seekor Kuskus Beruang Dilepasliarkan di Cagar Alam Tangale

Terri Repi menjelaskan penurunan populasi kuskus beruang ini disebabkan adanya degradasi habitat dan perburuan.

Kebun warga atau hutan yang menjadi tempat hidup binatang ini telah banyak mengalami perubahan, terutama dibuka untuk pertanian dan permukiman.

Sementara perburuan juga dilakukan oleh oknum masyarakat dengan motif ekonomi, untuk dijual kembali sebagai hewan konsumsi atau dijadikan peliharaan manusia.

Sebagian ahli mengelompokkan kuskus beruang ini sebagai satwa deurnal atau yang aktif pada siang hari, sebagian ahli juga mengatakan sebagai binatang nokturnal yang aktif pada malam hari.

Namun juga ada yang berpendapat satwa yang aktif 24 jam sebagaimana umum pada beberapa jenis marsupial atau hewan berkantung.

“Kuskus beruang biasa memakan daun muda sebagai makanan utama dan sedikit buah-buahan,” tutur Terri Repi.

Baca juga: Tertangkap Warga, Kuskus Beruang Akan Dilepaskan di Hutan TNBNW

Sebagai satwa herbivora, kuskus beruang sangat bergantung pada tumbuhan, terutama pohon yang menjadi makanan kesukaannya.

Binatang ini memiliki gerakan yang lamban, bahkan ia bisa berjam-jam menghabiskan waktunya di satu pohon.

“Karena sifatnya yang lamban ini membuat kuskus mudah ditangkap, saya lihat dia juga tidak menyerang sebagaimana hewan liar lainnya. Sifat ini membuat warga menjadikan kuskus sebagai hewan peliharaan di rumah,” ujar Zulkifli Maksum, warga Gorontalo.

Selain memiliki kantung pada kuskus betina, kuskus beruang juga memiliki keunikan yaitu ekornya yang dapat digunakan untuk berpegangan di dahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com