Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,5 di Sumba Barat Daya, Warga Berhamburan Keluar, Tebing Pantai Runtuh

Kompas.com - 05/08/2020, 18:58 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gempa bumi dengan magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (5/8/2020) sore.

Guncangan gempa yang sangat keras, membuat warga setempat lari berhamburan keluar rumah.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Desa Tana Mete, Kecamatan Kodi Balaghar, Yohanis Ndara Bengo, saat dihubungi Kompas.com, Rabu malam.

Bukan, hanya warga yang ketakutan, namun tebing setinggi ratusan meter yang terletak dekat pantai pun runtuh.

"Getaran gempanya dasyat sekali. Terasa sekitar lima detik, namun terjadi beberapa kali," ungkap Johanis.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Sumba Barat Daya, Tidak Berpotensi Tsunami

"Tebing yang tinggi sekitar 200 meter yang terletak dekat obyek wisata Pantai Watu Malando, Pantai Bawana dan Pantai Ana Meha runtuh," sambung dia.

Johanis menyebut, tanah yang berada di dekat pantai pun retak.

Meski getaran gempa terasa kuat, kata Johanis, namun rumah warga di wilayahnya tidak ada yang rusak.

"Nanti akan saya infokan kalau ada perkembangan tentang gempa," kata Johanis.

Dihubungi terpisah, Kepala Stasiun Geofisika Waingapu Sumba Timur, Arief Tyastama mengatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 16.27 Wita.

Episenter gempa tektonik itu, terletak pada koordinat 9,89 derajat lintang selatan dan 119,12 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 30 kilometer arah Barat Daya Wanokaka Kabupaten Sumba Barat, pada kedalaman 10 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Arief, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Pulau Seram, Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.

"Guncangan gempa ini dirasakan di daerah Tambolaka, Waingapu, Waitabula, Kota Bima III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," ungkap dia.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com