Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Klaim Surabaya Zona Hijau...

Kompas.com - 05/08/2020, 15:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim jika wilayahnya ada di zona hijau dan miliki risiko rendah penulara virus corona. Pernyatan tersebut disampaikan pada Senin (3/8/2020).

Ia juga mengklaim jika angka kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya cukup tinggi.

"Di mana kondisi Surabaya sudah (zona) hijau yang artinya penularannya kita sudah rendah. Lalu yang sembuh sudah banyak," kata Risma dikutip dari siaran pers, Senin (3/8/2020).

Perubahan zona hijau tersebut berdasarkan kasian epidemiologi yang diterima Pemkot Surabaya.

Baca juga: Pro Kontra Zona Hijau Surabaya

Dari laporan itu, transmission rate di Surabaya telah berada di bawah angka satu.

"Dari pakar epidemiologi, dr Ati, disampaikan data sampai dengan 26 Juni 2020 memang hijau, untuk transmission rate-nya itu sudah di bawah 1 kita."

"Bahkan sampai dengan delapan hari kita sudah hijau," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, perubahan warna hijau yang dimaksud Wali Kota Risma bukan pada zona, melainkan warna yang terdapat pada reproduksi efektif (Rt).

Baca juga: Terkait Klaim Risma soal Surabaya Jadi Hijau, Khofifah: Yang Menentukan Pemerintah Pusat, Bukan Daerah

Selama dua pekan terakhir, angka reproduksi efektif di Kota Surabaya selalu terkendali.

Selama 14 hari terakhir, terhitung mulai 21 Juli-3 Agustus, Rt di Surabaya kurang dari angka satu. Itu artinya penularan sudah dapat dikendalikan.

Mulai yang semula Rt berwarna merah hingga berangsur kuning dan kini sudah dua pekan terakhir berubah menjadi hijau.

"Ingat loh ya, saya tidak bicara zona, tetapi bicara Rt yang sudah hijau dengan penularan kasus yang sudah dapat dikendalikan."

"Atau teorinya penyakit kemungkinan akan hilang dari populasi. Jadi, sekali lagi angka Rt di Surabaya sudah berwarna hijau," kata Febria di Balai Kota Surabaya, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Tak Cuma Online, Pelajar SD dan SMP di Surabaya Bisa Belajar lewat Televisi

Ilustrasi Covid-19DOK. PIXABAY Ilustrasi Covid-19
Ia menyebut perkembangan Rt mulai dari 26 Februari hingga 3 Agustus 2020.

Sementara itu berdasarkan data tersebut, pada 21 Maret hingga 23 Mei bertepatan dengan PSBB tahap satu dan dua, Rt berwanrna merah. Kemudian pada 24–25 Mei membaik menjadi kuning.

Berikutnya, pada 26 Mei – 04 Juni Rt berubah menjadi warna hijau. Selanjutnya pada 5–6 Juni 2020, Rt berubah menjadi kuning, dan pada 7 Juni berwarna merah.

"Lalu 8–10 Juni masuk warna kuning, pada 11-12 Juni berwarna merah, kemudian 13-15 Juni kembali berwarna kuning. Terus begitu, berubah-ubah sangat dinamis."

Baca juga: Soal Klaim Risma Surabaya Jadi Hijau, Kadis: Yang Berubah Bukan Zona, tapi Reproduksi Efektif

"Tetapi yang paling lama warna hijau ini adalah dua minggu terakhir, semoga bisa konsisten," kata Febria.

Dalam Rt ada tiga simbol yang warna yang digunakan untuk menggambarkan angka penularan kasus.

Pertama, warna merah yang artinya angka penularan di atas satu (Rt>1) dan penyakit akan semakin menyebar dan jadi wabah di populasi.

Kedua, warna kuning yang artinya penularan sama dengan satu dan penyakit akan konstan ada, tidak bertambah dan tidak berkurang di populasi sehingga menjadi endemis.

Baca juga: Saling Lempar Penjelasan Zona Hijau Surabaya...

Ketiga, warna hijau yang artinya nilai penularan di bawah satu dan penyakit dapat terkendali. "Nah, Surabaya sudah warna hijau dan artinya penyakit sudah terkendali," ujar dia.

Ia menyebut salah satu penyebab Rt bisa turun adalah sosialisasi dan tes swab serta rapid test yang dilakukan secara massal.

Sebab, ketika tes itu dilakukan, pasti mempercepat deteksi dini atau penemuan dini pasien terkonfirmasi.

Sehingga setelah diketahui hasilnya, pemkot bergerak cepat dan melakukan karantina pasien agar tidak sampai menulari anggota keluarga lain.

Baca juga: Menyoal Larangan Pesawat Terbang dari Surabaya ke Pontianak, Berawal dari Penumpang Reaktif Rapid Test

"Bukan berarti itu jelek loh ya. Dengan banyaknya kita menemukan yang reaktif itu, maka berarti kita bisa lebih cepat memisahkan."

"Kita bisa deteksi dini dari awal untuk memisahkan pasien konfirm agar dia tidak tertular dengan keluarganya dan teman-temannya," kata Febria.I

Sementara itu, Epidemiolog dari Dinkes Kota Surabaya, Rosita Dwi Yuliandari menambahkan, indikator angka Rt ini merupakan indikator utama untuk bisa tahu apakah pandemi terkendali atau tidak.

Pemkot Surabaya setiap hari terus memantau kondisi tersebut.

Baca juga: Pemkot Surabaya: Silakan Menilai, yang Jelas Kita Warnanya Sudah Hijau

"Pantauan secara berkala dilakukan dan dimonitoring perubahannya dalam 14 hari terakhir sesuai masa inkubasi 14 hari penyakit Covid-19 ini."

"Makanya kita pantau terus dan nanti akan kita kolaborasikan untuk menjadi bahan evaluasi dan monitoring kami untuk pemantauan pengendalian kasus tersebut," ujar dia

Khofifah sebut yang menentukan pemerintah pusat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat mengunjungi Kampung Coklat Majapahit yang berada di kawasan Wisata Desa BMJ, Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Selasa (4/8/2020).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat mengunjungi Kampung Coklat Majapahit yang berada di kawasan Wisata Desa BMJ, Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Selasa (4/8/2020).
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat bicara soal klaim Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menyebut Surabaya berstatus zona hijau.

Khofifah menegaskan yang berhak menentukan status zona sebuah daerah bukan pemerintah daerah tersebut, melainkan pemerintah pusat.

"Yang menentukan status zona bukan pemkot, pemkab, atau pemprov, tapi satgas pusat sepekan sekali," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (4/8/2020) malam.

Ia menyebut jika zonasi penyebaran dirilis seminggu sekali pada Selasa malam melalui sistem informasi Bersatu Lawan Covid-19 atau (BLC).

Baca juga: Risma Klaim Surabaya Berubah Jadi Zona Hijau Covid-19, Ini Penjelasannya

"Kami (Pemprov Jatim) biasanya juga ikut mengunggah dari BLC untuk update zonasi peta," jelas Khofifah.

Saat dikonfirmasi terkait zona hijau tersebut Kepala Bidang Humas Kementerian Kesehatan Busroni belum mengetahui data yang digunakan oleh Risma.

"Saya belum cek data mana yang digunakan. Saya juga belum tahu. Sebaiknya cek ke Dinkes Jatim dengan Kadinkes-nya, karena data nasional diambil dari provinsi," kata Busroni pada Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Penumpang Lion Air Surabaya-Pontianak Akan Transit di Bandara Soetta

Dihubungi terpisah, Kadinkes Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan dirinya tidak bisa memastikan mengenai zona hijau Surabaya.

"Lho ya tanya ke Wali Kota Surabaya," katanya saat dihubungi terpisah Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan tidak berwenang mengatakan salah satu wilayahnya termasuk zona apa.

"Lho kok tanya kita?" ujarnya pada Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Kisah Masrukan, Pelopor Pembuat Merah Putih di Kampung Bendera Surabaya Sejak 1972

"Surabaya belum hijau, masih merah"

Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi Covid-19
Sementara itu epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menampik bahwa Surabaya sudah zona hijau.

"Surabaya sama sekali belum hijau, masih merah," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Windhu juga mempertanyakan mengenai sumber data yang digunakan Risma.

"Lha itu dasarnya dari data mana? Katanya dari Kemenkes, padahal Pak Dirjen P2P Kemenkes (dr. Achmad Yurianto) membantah," kata Windhu.

Baca juga: Citilink Pastikan Penumpang Pesawat Surabaya-Pontianak Memenuhi Syarat Terbang

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Humas Pemkot Surabaya Jefri mengatakan bahwa Surabaya memang sempat hijau. Namun dia tidak merinci kapan hal itu terjadi.

"Beberapa waktu lalu di website Kemenkes memang sebaran sudah stabil sehingga warnanya hijau. Datanya fleksibel dan terus bergerak," ujar Jefri pada Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

Berdasarkan peta di laman resmi Jatim Tanggap Covid-19, Kota Surabaya masih berstatus zona merah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Penumpang Pesawat dari Surabaya yang Kabur Saat Hendak Diisolasi Terancam Sanksi Pidana

Dalam peta itu, terdapat beberapa kota lain yang berstatus zona merah, seperti Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Gresik, Kota Malang, Kota Batu, dan Kota Mojokerto.

Sementara itu, data milik pemerintah pusat yang diakses melalui situs covid19.go.id juga mengelompokkan Surabaya dalam kategori wilayah zona merah penularan Covid-19.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ghinan Salman, Achmad Faizal, Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Dheri Agriesta, David Oliver Purba, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com