Jaelani menjelaskan alasan menyediakan internet gratis kepada warganya. Awalnya, desa itu tak mendapatkan sinyal telepon dan internet.
Sehingga, warga kesulitan untuk berkomunikasi. Tak jarang, warga harus mencari sinyal di puncak bukit atau keluar dari kawasan desa untuk mendapatkan sinyal telepon.
"Desa ini terkepung bukit, jadi dari dulu tidak ada sinyal meski punya ponsel," kata Jaelani.
Baca juga: Penularan Covid-19 di Rumah Makan, 8 Orang Positif, 2 di Antaranya Meninggal
Hal itu membuat Pemerintah Desa Plumpung menyediakan 12 titik jaringan internet gratis untuk memudahkan warga berkomunikasi.
Diakses pedagang sayur dan pelajar
Menurutnya, internet gratis di Desa Plumpung diakses sekitar 300 pedagang sayur keliling. Para pedagang sayur keliling itu merupakan warga Desa Plumpung.
Selain itu, terdapat 600 pelajar yang juga memanfaatkan fasilitas itu untuk belajar online.
“Yang utama di sini ada 300 pedagang dan 600 pelajar. Mungkin warga lain yang mengakses jumlah juga segitu,” jelas Jaelani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.