Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Wilayah I Kalbar, Farid Akbar menambahkan, dari hasil razia oleh tim gabungan itu, dampaknya sangat efektif.
Pelaku usaha yang tadinya masih menggunakan elpiji subsidi, secara bertahap mulai pindah menggunakan elpiji nonsubsidi, seperti Bright Gas 5,5 kilogram ke atas.
"Hal itu, dibuktikan dengan meningkatnya permintaan elpiji nonsubsidi, dibanding sebelum gencarnya dilakukan razia oleh tim gabungan ini," ujar Farid.
Baca juga: Gas Langka, Warga Terpaksa Masak Air Pakai Rice Cooker
Untuk itu, menurut dia, pihaknya akan terus melakukan razia terhadap pelaku usaha dan lainnya, agar elpiji subsidi memang digunakan oleh masyarakat yang benar-benar berhak saja.
Menurut dia, dengan masih banyaknya para pelaku usaha yang menggunakan elpiji subsidi itu, maka berdampak pada berkurangnya jatah yang tadinya hak masyarakat tidak mampu, tapi masih digunakan oleh yang tidak berhak.
Dia menambahkan, dengan masih ditemukannya hotel, restoran, katering menggunakan elpiji subsidi, maka pihaknya bersama instansi terkait, seperti Satpol-PP dan Diskumdag (Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan) akan terus melakukan razia tersebut.
Baca juga: Ada Wacana Pembatasan Pembelian Tabung Gas 3 Kg, Ini Kata Pertamina
"Tujuannya adalah, agar elpiji subsidi memang digunakan oleh masyarakat yang benar-benar berhak saja," sebut Farid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.