Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membanggakan, Para Alumni ITB Ini Bikin Robot untuk Operasi Jantung Jarak Jauh

Kompas.com - 05/08/2020, 09:00 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI berkomitmen untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk memasarkan produk inovasi hingga ke mancanegara.

Berbagai upaya terus dilakukan salah satunya menjalin kerja sama dengan pebisnis di luar negeri melalui atase perdagangan.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Zambuaga menyontohkan, pihaknya kini mulai menjajaki kerja sama untuk memasarkan berbagai simulator produksi AVS Bandung.

Hasil karya anak bangsa ini diyakini mampu bersaing dengan simulator-simulator buatan luar negeri.

Baca juga: Pria Asal Gresik Ciptakan Robot Sangrai, Mengolah Biji Kopi Menjadi Mudah

Dia menjelaskan, AVS yang merupakan kumpulan para alumni ITB dan berbasis di Kota Bandung ini berhasil dalam menciptakan berbagai simulator baik untuk kebutuhan militer, medis, hingga telekonferensi.

Sebagai contoh, kata dia, AVS mampu menciptakan virtual body anatomy yang bermanfaat untuk pendidikan kesehatan, khususnya di fakultas kedokteran.

Bahkan, kini AVS pun tengah mengembangkan robot berbentuk lengan yang bisa mengoperasi jantung manusia dari jarak jauh.

"Ini luar biasa. Kita harus apresiasi, harus kita dorong," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/7/2020).

Sesuai dengan tugas Kementerian Perdagangan, dia memastikan akan membuka pasar luar negeri agar produk inovasi dalan negeri terjual.

"Tupoksi kami mendorong dan mengembangkan ekspor nasional. Simulator di sini sangat potensial untuk didorong (untuk dipasarkan di luar negeri)," jelasnya.

Sebagai contoh, pihaknya sudah meminta setiap atase perdagangan negara-negara sahabat yang ada di Indonesia untuk mendata kebutuhan negara masing-masing, terkait produk-produk yang dibutuhkan negaranya.

Selanjutnya, berbagai promosi akan dilakukan dengan langsung mempertemukan AVS dengan pebisnis di negara terkait.

"Kami sudah berkoordinasi, termasuk dengan Indonesia Trade Promotion Center. Dengan jejaring yang kita miliki, kita bisa melihat kesempatan mereka untuk mengembangkan bisnis di sana," imbuhnya.

Meski demikian, Jerry mengakui terdapat kendala untuk membuka pasar ekspor. Salah satunya masalah regulasi yang belum tentu sama di negara tujuan.

Selain itu, menurutnya, juga perlu koordinasi dan sinergi antara pihaknya dengan kementerian terkait lainnya di dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com