Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lora, Pedagang Asongan di Pelabuhan Berjuang Berikan Pendidikan untuk 5 Anaknya

Kompas.com - 05/08/2020, 05:45 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Air mata Lora Tabata Selly (41) langsung menetes saat menceritakan perjuangannya merawat dan membesarkan kelima anaknya. 

Lora, warga Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan seorang janda yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang asongan di Pelabuhan Tenau Kupang.

Adapun sang suami meninggal tahun 2011. Sejak saat itu Lora banting tulang untuk menghidup anak-anaknya. 

Baca juga: Unggahan Jerinx yang Sebut IDI Kacung WHO Berawal dari Keresahan Syarat Rapid Test

Tidak hanya memberi makan, Lora juga harus menanggung biaya pendidikan kelima anaknya.

Tak mudah bagi Lora untuk memenuhi semua kebutuhan mereka, karena pendapatan dari berjualan hanya cukup untuk makan sehari.

Namun, dengan kemauan serta kerja keras, Lora mampu membiayai pendidikan lima anaknya.

Buktinya, anak pertama dan kedua tamat SMA. Sedangkan tiga orang masih duduk di bangku SMA, SMP, dan SD.

"Pendapatan sehari-hari dari jualan di pelabuhan tidak menentu. Setiap hari hanya dapat Rp 50.000," ungkap Lora, Senin (3/8/2020) siang.

Baca juga: Soal Klaim Risma Surabaya Jadi Hijau, Kadis: Yang Berubah Bukan Zona, tapi Reproduksi Efektif

Uang yang didapat selain untuk makan dan pendidikan, juga digunakan juga untuk membayar utang koperasi, dan kebutuhan lainnya.

Kondisi ekonomi Lora semakin tak menentu saat pandemi corona. Praktis, kehidupan mereka tergantung belas kasih tetangga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com