Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2020, 23:38 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Dewantara,
Khairina

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Kehilangan kemampuan mencium bau-bauan adalah salah satu gejala paling sering didapati pada pasien terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Secara medis, kondisi ini dikenal dengan istilah anosmia.  

Kondisi ini jugalah yang terjadi pada fase awal virus Covid-19 menjangkiti Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Ahmadi Riansyah. 

Hal itu diutarakan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, dr Azis Sp.P kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2020). 

Baca juga: Wakil Bupati Kotawaringin Barat Positif Covid-19

Namun menurutnya, gejala tersebut dapat hilang segera jika pasien mengonsumsi obat-obatan yang sesuai.

"Tapi seiring dengan perbaikan klinis pasien gejala ini akan menghilang atau sembuh," terang dr Azis.

Secara umum, dia menambahkan, gejala yang sering ditemui di masa inkubasi Covid-19 adalah demam, flu seperti pilek, dan batuk kering. 

Baca juga: Positif Corona, Wabup Kobar Sempat Kehilangan Fungsi Indra Penciuman dan Perasa

Sebelumnya, Wakil Bupati Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah mengaku kehilangan indera perasa dan penciuman sepulang dari perjalanan dinas ke ibu kota Kalimantan Tengah, Palangka Raya, 12-14 Juli 2020.

Merasa ada yang tidak beres, Ahmadi meminta pengambilan spesimen cairan tenggorokannya guna pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) pada 21 Juli.

Hasil PCR yang keluar pada 22 Juli menyatakan Ahmadi terkonfirmasi positif Covid-19.  

Namun, sesuai penuturan ajudan Ahmadi, Rizal Maulana, kondisi kehilangan indra penciuman dan berkurangnya indra perasa hilang seiring proses pengobatan yang dijalani.

"Awalnya Bapak (Ahmadi Riansyah) mengalami masalah dengan indra penciuman dan perasa. Setelah mengonsumsi obat-obatan sudah kembali normal di empat hari pertama isolasi," terang Rizal, Senin (3/8/2020).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com