Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Rumah Tangga Histeris Minta Tolong Saat Diterkam dan Diseret Buaya

Kompas.com - 04/08/2020, 21:45 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com – Nila (45), seorang ibu rumah tangga berteriak histeris minta tolong kepada warga sekitar saat dirinya diterkam buaya di Sungai Barakkang, di Desa Barakang, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (4/8/2020).

Korban diterkam dan diseret buaya saat tengah mandi dan mencuci pakaian di pinggir sungai.

Hingga kini, tim SAR gabungan masih mencari Nila.

Baca juga: Hilang Saat Mencari Siput, Remaja 14 Tahun Tewas Diterkam Buaya

Kordinator Basarnas Mamuju Tengah Nasarudin, mengutip pengakuan Andi, salah satu keluarga korban yang juga saksi mata kejadian menyebutkan, korban sedang mandi dan mencuci pakaian di sungai, Selasa, sekitar pukul 6.30 Wita.

Saat korban tengah sibuk membereskan setumpuk cucian sebelum mandi, tiba-tiba ia diterkam kawanan buaya dan diseret ke tengah sungai hingga menghilang di tengah arus deras Sungai Barakkang.

“Pencarian hingga petang tadi belum membuahkan hasil. Rencananya esok pagi akan kita lanjutkan dengan memperluas wilayah pencarian,” jelas Nasarudin.

Andi menyebutkan, dirinya sempat melihat dari jauh Nila berteriak histeris, sambil minta tolong kepada warga sekitar.

Suara korban sempat terdengar sanak tetangga dan warga lainnya, termasuk dirinya yang juga masih kerabat dekat korban.

Namun, saat ia mendekati lokasi, korban yang diseret buaya ke tengah sungai langsung menghilang.

“Tadi banyak warga langsung turun tangan begitu mendengar suara histeris korban dari arah sungai, namun saat warga mendekati lokasi, korban sudah hilang diseret buaya ke tengah sungai,” jelas Arman, saksi mata lainnya.

Baca juga: Demi Antar Bahan Belajar Murid, Guru di Kaltara Seberangi Sungai Habitat Buaya

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, PMI, Tagana, Mapala Cakrawala, aparat TNI-Polri dan langsung menyisir muara Sungai Barakkang sekitar satu kilometer dari lokasi korban diterkam buaya.

Namun, hingga Selasa petang jejak Nila belum ditemukan tim SAR.

Upaya pencarian pun dihentikan.

Rencananya, upaya pencarian akan kembali dilanjutkan Rabu, dengan memperluas wilayah pencarian.

Kondisi arus sungai yang deras dan airnya keruh, menjadi salah satu kendala tim untuk menemukan jejak korban yang diduga tengah disembunyikan kawanan buaya di dasar sungai.

Nasarudin berharap masyarakat setempat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di Sungai Barrakkang yang terkenal dihuni banyak buaya.

Sebelumnya sejumlah warga juga tewas diterkam kawanan buaya ganas di sungai itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com