Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2020, 20:28 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Satuan Reserse dan Kriminal Polres Wonogiri mengungkap identitas kerangka wanita berjaket merah yang ditemukan jurang dekat Pemakaman Umum Watu Godik, Desa Giriharjo, Kecamatan Puhplem, Sabtu (16/5/2020).

Hasil uji DNA dari tim Pusdokes Mabes Polri menyebutkan kerangka manusia itu adalah Katiyani (27), seorang ibu rumah tangga yang dikabarkan menghilang misterius dari rumahnya di Dusun Siglonggong, Desa Sanan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri sejak Rabu (12/7/2020) lalu.

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Ghala Rimba D.S yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/8/2020) menuturkan terbunuhnya Katiyani bermula saat korban meninggalkan rumah pada tanggal 12 Februari 2020, sekira pukul 10.00 WIB.

“Saat meninggalkan rumah korban mengendarai sepeda motor Honda Beat. Korban berpamitan kepada keluarga keluar hendak menjenguk temannya yang melahirkan di desa tetangga,” kata Ghala.

Baca juga: Kasus Kerangka Wanita Berjaket Merah di Wonogiri, Sebelum Terbunuh Jual Motor Suami

Alumni Akpol 2013 itu menyatakan, hasil penyelidikan, usai meninggalkan rumah pada hari yang sama sekitar pukul 12.00 WIB, korban menjual sepeda motornya di dealer motor bekas di Sidoharjo, dengan harga Rp 8.600.000.

Setelah menjual sepeda motor, tidak diketahui lagi keberadaan korban dan siapa yang menemani Katiyani usai meninggalkan dealer sepeda motor bekas.

Hingga tiga bulan kemudian, kerangka manusia wanita berjaket merah ditemukan di jurang dekat tempat pemakaman umum Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Sabtu (16/5/2020).

Saat olah tempat kejadian perkara polisi sudah menduga kerangka manusia yang ditemukan petani itu adalah Katiyani.

Pasalnya, keluarga korban mengenali jaket, celana hingga sandal yang ditemukan tempat kejadian perkara.

“Jaket yang menempel di kerangka manusia itu adalah milik kakak Katiyani. Dan kakaknya sering meminjamkan pakaian ke Katiyani,” ungkap Ghala.

Untuk memastikan korban adalah Katiyani, Polres Wonogiri mengirim sampel DNA keluarga korban dan kerangka manusia itu ke Pusdokes Mabes Polri, Rabu (3/6/2020). Sebulan kemudian, Polres Wonogiri mendapatkan hasil uji DNA tersebut.

“Dari hasil tes DNA yang kami terima pada tanggal 10 Juli 2020 menyatakan kerangka manusia yang ditemukan itu adalah Katiyani,” ungkap Ghala.

Baca juga: Polisi Tes DNA Ungkap Temuan Kerangka Berjaket Merah dan Bercelana Jins di Wonogiri

Tak hanya itu, hasil otopsi polisi mendapatkan fakta adanya dugaan kematian tidak wajar yang menimpa Katiyani. Korban diduga mati dibunuh.

Hal itu terlihat dari beberapa tanda yang membekas di beberapa kerangka Katiyani.

Untuk mengungkap pembunuh Katiyani, polisi sudah memeriksa delapan saksi mulai dari suami, keluarga, hingga selingkuhan korban.

Pria idaman lain korban yang diperiksa polisi mengakui memiliki hubungan khusus dengan Katiyani.

Kendati sudah memeriksa delapan saksi, polisi belum menyimpulkan siapa pembunuh Katiyani.

Polisi masih mengumpulkan alat bukti untuk menjerat nama-nama yang diduga sebagai pembunuh ibu satu anak itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com