Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Surat Terbuka Istri ABK Kapal China kepada Jokowi: Dia Tak Sanggup Lagi Bekerja

Kompas.com - 04/08/2020, 19:17 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah Ingrid Frederica (31) berinisiatif menulis surat terbuka ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan viral di media sosial.

Ingrid yang memposting ke akun pribadinya di Facebook dan Instagram berharap Presiden Jokowi bisa membantunya untuk bisa mencari dan memulangkan suaminya, Samfarid Fauzi (33), yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal China.

Menurut Ingrid, selain suaminya, ada enam ABK lainnya yang mengalami nasib serupa. Hilang kontak dengan keluarganya sejak setahun terakhir.

"Terakhir kontak dengan suami saya Agustus 2019. Saat itu dia mengeluh tak sanggup lagi bekerja," kata Ingrid ditemani anaknya Kenzi (6) ditemui Kompas.com, di kediamannya, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Menlu Retno Minta Pemerintah China Tegakkan Hukum Terkait ABK Indonesia di Kapal China

Ingrid mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa suaminya tak lagi sanggup bekerja di kapal China penangkap ikan.

Salah satunya, jam kerja tinggi dan tak memiliki cukup waktu untuk istirahat.

"Dia bilang tak sanggup. Mulai dari makanan tidak layak seperti bangkai ayam yang digoreng, obat-obatan tidak memadai, jam kerja siang malam, hingga hampir tidak ada waktu untuk istirahat," sebut Ingrid.

Ingrid menjelaskan, suaminya berangkat bekerja di kapal China pada April 2018 lalu.

Saat itu, suaminya menandatangani kontrak kerja dua tahun dengan agen penyalur PT Puncak Jaya Samudra asal Pemalang dengan gaji 300 dolar Amerika Serikat (AS) per bulan.

"Kalau dari PT Puncak meski sebelumnya terkesan tidak transparan, sekarang sudah proaktif mau berkomunikasi meski awalnya tidak mau jujur apa yang terjadi saat ditanya," kata Ingrid.

Menurut Ingrid, jika sesuai kontrak, suaminya kembali ke Tanah Air pada April 2020.

Namun baru berjalan setahun, suaminya tak sanggup meneruskan karena merasa tak diperlakukan secara manusiawi.

Suaminya bahkan harus beberapa kali dipindah satu kapal ke kapal lainnya.

"Saya masih ingat, awalnya, suami bekerja di Kapal Fu Yuan Yu 060, kemudian dipindah bekerja ke Kapal Hanrong 361. Kalau tidak salah sampai tiga kapal," kata Ingrid.

Ingrid mengatakan, menjadi ABK, baru pertama kali dijalani suaminya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com