Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Terpaksa Melahirkan di Kamar Mandi karena Bidan Takut Tertular Covid-19

Kompas.com - 04/08/2020, 18:39 WIB
David Oliver Purba

Editor

“Saya pulang tapi disuruh balik lagi dengan membawa surat keterangan negatif. Tapi hasil negatif itu tidak dikasihkan ke saya sehingga ketika mau melahirkan, saya bingung,” keluhnya.

Kondisi kehamilan Fitria mendekati waktu melahirkan. Ketika masuk bukaan kelima, ia kembali mendatangi bidan di RS Gondang.

Karena tidak mendapatkan pelayanan maksimal, Fitria pindah ke bidan lainnya. Di bidan lainnya ini Fitria diberi tahu kalau kehamilannya masuk bukaan 1.

“Padahal saya sudah bukaan lima. Saat pulang, saya merintih dan bukaan keenam. Akhirnya kami berencana ke rumah sakit besar Islam, tapi ketika suami saya sedang dalam perjalanan ambil mobil, saya berada di kamar mandi untuk ganti baju, saya jongkok dan melahirkan,” ujar Fitria.

Dibantu ibunya, Fitria melahirkan di kamar mandi. Tetangganya memanggil dukun beranak untuk membantu Fitria.

“Tetangga saya memanggil dukun bayi yang kemudian menangani saya. Itu tanggal 7 Juli 2020. Ya saya kecewa sampai segitunya lahir di kamar mandi. Untung saja bayi tidak terbentur karena langsung ditangkap ibu, kalau tidak ada orang entah bayi itu bisa selamat atau tidak,” keluh Fitria.

Penjelasan Pemkot Batu

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori menjelaskan, Fitria sudah diminta untuk menjalani isolasi mandiri karena hasil tes cepat pada 9 Juni menunjukkan hasil reaktif.

“Bahwa pasien bersalin atas nama ibu Fitria Rohmatika, yang bersangkutan diperiksa tes cepat pada 9 Juni 2020 dengan hasil reaktif, sehingga disarankan untuk menjalani isolasi mandiri,” tulis Chori dalam pesan pendek.

Dilanjutkan Chori, kemudian untuk mengetahui perkembangan kondisinya setelah melakukan isolasi mandiri, maka dilakukan tes cepat kedua pada 19 Juni 2020.

“Alhamdulilah hasilnya non-reaktif. Selanjutnya pada 6 Juli 2020 yang bersangkutan melakukan periksa ke bidan praktik mandiri dan oleh bidan yang memeriksa dirujuk ke RS Punten,” kata Chori.

Di RS, Fitria diperiksa oleh dr Arif. Namun Fitria diminta pulang karena masih dalam fase pembukaan I. Pada saat itu, kata Chori, kondisi Fitria dan janinnya juga baik.

Kemudian pada 7 Juli 2020 pukul 17.00 WIB, Fitria melahirkan di rumah dengan ditolong bidan Desa Sumbergondo. Kondisi Fitria dan bayinya juga sehat.

“Berdasarkan penjelasan dari petugas medis yang menangani, tidak ada yang menyatakan bahwa yang bersangkutan positif Covid-19. Demikian halnya dengan yang bertugas menolong persalinan adalah tenaga bidan dan yang bersangkutan juga sudah diperiksa oleh dr spesialis obgyn," ujar dia

"Yang bersangkutan lebih memilih melahirkan di rumah karena menurutnya lebih aman dari risiko terpapar Covid-19. Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan,” tutup Chori.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul: Ibu di Kota Batu Melahirkan di Kamar Mandi, Petugas Medis Enggan Membantu Karena Tanda Positif Covid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com