Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 2 Bulan Warga Sekitar Danau Limboto Gorontalo Terendam Banjir

Kompas.com - 04/08/2020, 17:49 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com - Curah hujan yang tinggi menyebabkan permukaan air Danau Limboto, Gorontalo, meluap dan menggenangi permukiman warga di sekitarnya.

Danau ini merupakan muara dari 23 sungai dan anak sungai yang berasal dari daerah-daerah sekitarnya.

Daerah-daerah di sekitar yang lebih tinggi mengalirkan airnya ke danau, sehingga dengan waktu yang cepat permukaan danau meninggi.

Baca juga: Atasi Banjir di Luwu Utara, Tanggul Darurat dengan Metode Perkuatan Geotextile Siap Dibangun

Tergenangnya kawasan permukiman masyarakat ini membuat mereka kesulitan beraktivitas.

“Kami sudah 2 bulan seperti ini, tergenang di mana-mana, apalagi di dapur yang lebih dulu dimasuki air,” kata Suwasti Patamani (53) warga Buhu, Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo, Selasa (4/8/2020).

Dalam kondisi seperti ini masyarakat masih dapat memanfaatkan sumber air bersih bantuan pemerintah.

Sumur ini merupakan sumur yang dibuat dengan menanamkan pipa ke dalam tanah dan mengalirkan air bersih sepanjang tahun tanpa bantuan mesin.

Baca juga: Petani di Bolmong Gagal Panen Akibat Banjir, Kementan Minta Petani Ikut Asuransi untuk Antisipasi

Sementara di samping sumur terdapat beberapa kamar mandi dan toilet yang kondisinya sudah terendam air.

Tidak jauh dari permukiman warga terdapat 50 unit rumah khusus nelayan yang dibangun pemerintah pusat.

 

Nasibnya tidak jauh berbeda, seluruh rumah terkepung genangan air.

“Ada 200 unit rumah bantuan pemerintah pusat untuk nelayan, saya yakin semuanya juga terendam karena kondisinya sama,” kata Deris Mustafa (56), warga Buhu yang bekerja sebagai nelayan.

Luapan air danau ini memang menyulitkan keluarga nelayan.

Untuk mencari ikan, nelayan terpaksa menggunakan dua perahu. Satu perahu dipakai dari rumah menuju dermaga, satu lagi digunakan ke tengah danau.

Baca juga: Update Banjir Bandang Bolsel, 22.655 Jiwa Terdampak, Seorang Kades Hilang

Antara rumah para nelayan dan dermaga tambatan perahu dipisahkan oleh tanggul.

“Biasanya jalan kaki untuk ke tambatan perahu, sekarang harus naik perahu,” sambung Deris Mustafa.

Bagi warga yang tidak memiliki perahu akan mengalami kesulitan mencari kebutuhan hidup, seperti membeli bahan pokok di warung.

Deris Mustafa sejak banjir menggenangi wilayahnya sudah ada bantuan dari pemerintah.

Dia mengaku menerima beras, minyak goreng dan bahan makanan lainnya.

Deris dan warga lainnya tidak bisa memprediksi kapan genangan air ini akan menyurut.

Baca juga: Akses Menuju Pusat Kota Pekanbaru Tergenang Banjir, Timbulkan Kemacetan

Pengalaman dari beberapa tahun sebelumnya, luapan danau ini bisa berbulan-bulan tergenang.

Dalam 2 bulan terakhir Gorontalo sering diguyur hujan hingga membuat Danau Limboto meluap.

Satu-satunya outlet atau aliran keluar dari danau adalah Sungai Tapodu yang menyambung ke Sungai Bolango.

Namun Sungai Bolango yang juga sering meluap tidak bisa dilalui aliran air dari danau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com