Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Langkat Izinkan Kawasan Wisata Bukit Lawang Dibuka, tapi...

Kompas.com - 04/08/2020, 17:27 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com -  Kawasan wisata Bukit Lawang di Kecamatan Bahorok, Langkat sudah dibuka. Namun demikian, untuk memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) hingga saat ini masih menunggu persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Nantinya, setiap orang yang akan memasuki kawasan TNGL harus registrasi secara online dan menjalankan protokol kesehatan.

Hal tersebut diungkapkan Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Sudiro ketika dihubungi via telepon, Selasa (4/8/2020).

Dijelaskannya, saat ini kawasan wisata Bukit Lawang itu sudah dibuka berdasarkan dengan surat dari Bupati Langkat. Sementara itu dari pihak TNGL, sampai saat ini masih menunggu persetujuan dari Kementrian LHK RI.  

“Karena belum ada persetujuan dari Menteri (LHK RI). Kalaupun nanti dibuka, akan ada protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang harus dipatuhi. Untuk wisatanya sudah dibuka. Tapi itu di luar kawasan,” katanya melalui telepon ke Kompas.com, Selasa.

 Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Tumbangnya Tower Telekomunikasi yang Tewaskan 3 Pekerja di Langkat

Tidak hanya di Bukit Lawang, tetapi juga di kawasan wisata Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan, Langkat. Ataupun Rantau Sialang, Aceh Selatan, Lawe Gurah, Aceh Tenggara.

Menurutnya, selama itu untuk memasuki kawasan TNGL, belum diperbolehkan karena masih menunggu persetujuan dari Kementrian LHK RI. Menurutnya, pembahasan mengenai kesiapan protokol kesehatan sudah dilakukan.

“Pembahasan sudah. Kita sudah ajukan Standar Operational Precedure (SOP) untuk memasuki kawasan TNGL di masa pandemi ini. Tinggal persetujuahn dari Kementrian nanti. Kedatangan Wakil Menteri LHK RI (Alue Dohong) kemarin berkaitan dengan itu juga, apakah memang sesuai dengan ptrotokol Covid-19,” katanya.

Baca juga: Pria Bersenjata Pisau Dapur Jadi Otak Jambret Sadis di Langkat

 

Harus Registrasi H-1

Sudiro menambahkan, selain harus menjalankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan diukur suhu tubuhnya, setiap orang yang akan memasuki kawasan TNGL harus mengurus surat izin memasuki kawasan konservasi (Simaksi) online 1 hari sebelumnya.

“Harus reservasi dulu, 1 hari sebelum masuk kawasan. Mengurus simaksi online,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Bukit Lawang dan Tangkahan adalah beberapa kawasan wisata yang berbatasan dengan TNGL sempat ditutup sementara untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 pada Maret yang lalu.

Di Bukit Lawang, setiap tahun jumlah pengunjung bisa mencapai ribuan orang.

Selain Bukit Lawang dan Tangkahan, masih banyak lagi tempat wisata di Sumut yang merupakan zona pemanfaatan TNGL seperti Simolap di resort Marike SPTN Wilayah V Bahorok, air terjun di Sei Lepan, Batu Rongring, dan lainnya. Sementara untuk di Aceh, yakni Danau Laut Bangko dan Pantai Rantau Sialang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com