Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Diminta Mundur dari Sekolah Secara Halus, Pelajar Difabel Ini Menangis di Samping Ibunya

Kompas.com - 04/08/2020, 17:08 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BONDOWOSO, KOMPAS.com - MHA, pelajar SMPN 2 Tamanan marah. Sebab, dia mendengar bahwa sekolah tidak menghendaki dirinya karena cacat fisik.

Namun, dia tidak bisa meluapkan amarahnya. 

Setelah itu, dia mengeluarkan air mata di samping ibunya. Saat itu, pelajar itu ikut ibunya ke sekolah.

Tujuannya untuk menyerahkan tugas sekolah yang dikerjakan secara online.

“Hari Senin kemarin saya diminta datang ke sekolah oleh guru untuk menyerahkan tugas anak,” kata AS, ibu dari MHA, kepada Kompas.com, saat ditemui di rumahnya, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Nasib Alde, CPNS Difabel yang Batal Dilantik karena Dianggap Tak Sehat

AS heran, sebab pengumpulan tugas biasanya hari Selasa. Namun dirinya dipanggil pada hari Senin.

“Saya tanya, ternyata memang hari Senin untuk saya,” tutur dia.

AS berangkat bersama anaknya ke sekolah. Namun, tiba di sekolah, tidak hanya untuk menyerahkan tugas anaknya, tapi kepala sekolah bersama guru justru bertanya tentang kondisi anaknya.

Apakah nyambung dengan pelajaran, apakah bisa mengikuti ujian dan lainnya.

Dari percakapan dengan guru dan kepala sekolah, AS menilai sekolah sudah tidak sanggup untuk mengajar anaknya.

Dia menilai, sekolah meminta mundur sang anak dengan cara yang halus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com