Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Sungai Citarum Berubah Jadi Hitam, Penyelidikan Dilakukan

Kompas.com - 04/08/2020, 16:58 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum tengah menyelidiki penyebab hitamnya air Sungai Citarum di Karawang, Jawa Barat.

Pengawasan sistem pembuangan limbah pabrik-pabrik di bantaran sungai juga bakal diperketat.

Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Thamim menyebut bahwa pihaknya telah meninjau sungai itu mulai dari sektor 16.

Baca juga: Kisah Cadas Pangeran, Jalan Legendaris yang Menelan Korban Ribuan Jiwa

Menurut dia, dari wilayah Walahar hingga Klari, air Sungai Citarum masih normal.

"Kemudian tadi penggalian juga dekat pintu. Dari Klari hingga seterusnya air mulai berubah warna menjadi hitam dan berbau," ujar Dedi di sela peninjauan Sungai Citarum di Babaton, Desa Sukaharja, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, Selasa (4/7/2020).

Menurut Dedi, ada tiga kemungkinan air Sungai Citarum di Karawang hitam dan berbau.

Kemungkinan hal itu terjadi akibat sedimentasi sungai yang sudah bertahun-tahun naik ke permukaan saat debit air kurang.

Kemudian limbah domestik dan dugaan perusahaan nakal yang membuang limbah tanpa diolah.

Bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang, Satgas Citarum telah melakukan pengambilan sampel di empat titik lokasi yang berbeda untuk dilakukan uji laboratorium.

"Kita juga ambil sampel agar bisa diketahui penyebabnya," kata dia.

Baca juga: Air Sungai Citarum Hitam dan Bau, Ini Penyebabnya

Sebagai solusi awal, pihaknya telah meminta Perum Jasa Tirta II untuk menggelontorkan air ke Citarum yang kini berubah warna dan menyebabkan ikan-ikan mati.

Hanya saja, pintu bendung di Walahar itu hanya bisa dibuka selama 15 menit, lantaran khawatir mengganggu suplai air ke wilayah pertanian.

"Ini upaya awal. Nanti kita terus pantau," ujar Dedi.

Satgas Citarum Harum juga bakal mengetatkan pengawasan sejumlah muara pembuangan limbah industri yang berada di bantaran sungai tersebut.

"Penegak hukum yang tergabung dalam Satgas akan melakukan pengecekan di wilayah industri," kata dia.

Dedi mengakui bahwa saat ini air yang berada di Sungai Citarum dari hulu hingga hilir didominasi oleh buangan limbah industri dan rumah tangga.

Sebab, kondisi sumber air dari alam sangat kurang ketika memasuki musim kemarau.

Diberitakan sebelumnya, sejak Jumat lalu, air Sungai Citarum di Karawang menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap.

Sejumlah ikan mulai dari tawes, lundu, jambal hingga sapu-sapu mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com