Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepsek SMK yang Siswanya Rampok Toko Emas: Ini Konsekuensi Belajar Online

Kompas.com - 04/08/2020, 16:35 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Karena hal ini juga, Syamsuddin menduga anak didiknya nekat merampok saat dijanjikan uang Rp 50 juta oleh otak dari aksi tersebut.

“Saya sangat yakin, mereka kurang wejangan. Kejadian ini jadi evaluasi bagi kami (sekolah) untuk lebih intensif koordinasi dengan orangtua murid,” jelas dia.

Selajutnya, kata Syamsuddin, sekolah tetap memberlakukan belajar tatap muka, tapi kapasitas setiap ruang kelas dibatasi sesuai protokol Covid-19.

“Terlebih mata pelajaran matematika, fisika dan kimia. Ini enggak bisa daring, harus tatap muka. Jadi kami identifikasi siswa yang belum terlalu paham diminta untuk hadiri kelas tatap muka,” terang dia.

Baca juga: Mengaku Dijanjikan Rp 50 Juta, Tiga Siswa SMA Nekat Jadi Perampok Toko Emas

Sedang, untuk siswa yang dianggap mampu baik pengetahuan maupun perilaku disarankan melalui daring.

Hal tersebut dimaksud agar kembali mendekatkan guru dan anak didik, agar bisa saling mengontrol dan menasihati.

“Kami pakai dua pola belajar, daring dan tatap muka,” tutup dia.

Khusus untuk anak didiknya yang terlibat merampok, kata Syamsuddin, sekolah menggratiskan seluruh biaya sekolah sampai tamat dan tetap diberi pelajaran meski dalam tahanan.

Baca juga: Perampokan Toko Emas oleh 3 Pelajar SMA Diduga Terkait Persaingan Bisnis

Diketahui, tiga pelajar kelas II SMA di Tenggarong, Kukar, nekat merampok toko emas karena dijanjikan uang oleh Muhammad Rizki Yahya (22).

Otak dari aksi perampokan itu menjanjikan akan memberi masing-masing uang Rp 50 juta jika berhasil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com