Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Lion Air Surabaya-Pontianak Akan Transit di Bandara Soetta

Kompas.com - 04/08/2020, 13:22 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Gubernur Kalbar Sutarmidji melarang maskapai penerbangan Lion Air membawa penumpang dari Surabaya tujuan Pontianak maupun sebaliknya.

Hal ini menyusul adanya penumpang yang reaktif rapid test secara acak oleh Dinas Kesehatan Kalbar di Bandar Udara Internasional Supadio.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang menuturkan, penumpang tujuan Surabaya-Pontianak akan transit melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang.

“Untuk rute penerbangan Pontianak-Surabaya tetap beroperasi normal,” ucap Danang kepada wartawan, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Citilink Pastikan Penumpang Pesawat Surabaya-Pontianak Memenuhi Syarat Terbang

Sementara untuk rute penerbangan dari Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, langsung ke Pontianak melalui Bandar Udara Internasional Supadio tidak beroperasi untuk sementara waktu.

“Rute Lion Air dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur ke Pontianak melalui Bandar Udara Internasional Supadio tidak beroperasi sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tuturnya.

Baca juga: Penerbangan Meningkat, Lion Air Pekerjakan Kembali 2.600 Karyawan

Diberitakan sebelumnya, maskapai penerbangan Citilink dan Lion Air dilarang membawa penumpang dari Surabaya, Jawa Timur, ke Pontianak, Kalimantan Barat, selama satu pekan.

Kebijakan tersebut dikeluarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat karena sejumlah penumpang dua maskapai tersebut dinyatakan reaktif berdasarkan hasil uji rapid test.

“Dinas Kesehatan Kalimantan Barat melalukan uji rapid test acak terhadap seluruh penumpang pesawat terbang Citilink dan Lion Air dari Surabaya, Jawa Timur. Sebanyak 2 penumpang Citilink dan 1 penumpang Lion Air reaktif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Harisson, Senin (3/8/2020).

Menurut dia, saat ini ketiga orang yang reaktif itu, sudah langsung dilakukan tes swab untuk dipastikan positif Covid-19 atau tidak.

"Jadi sebenarnya setiap pelaku perjalanan harus rapid test dulu. Kalau hasilnya non-reaktif baru boleh berjalan," ucap Harisson.

Namun, untuk memastikan setiap orang yang datang ke Kalbar harus betul-betul telah uji rapid test dengan hasil reaktif maka dilakukan tes ulang saat mereka tiba.

"Tapi tesnya acak.Sekalian membuktikan apakah pelaku perjalanan ini benar-benar melakukan rapid test di daerah asalnya," tegas Harisson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com