Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pelajar SMA yang Rampok Toko Emas Tetap Terima Pelajaran dari Dalam Penjara

Kompas.com - 04/08/2020, 09:09 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Tiga pelajar SMA yang merampok toko emas di Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kaltim, tetap menerima pelajaran meski meringkuk di ruang tahanan Mapolres Kutai Kertanegara.

Kapolres Kutai Kertanegara AKBP Andrias Susanto Nugroho mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan pihak sekolah dari ketiga anak tersebut untuk diberikan hak pendidikan.

“Sel mereka kan khusus anak. Di situ kita siapkan laptop atau fasilitas pendukung belajar online,” ungkap Andrias saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020) malam.

Karena tiga anak tersebut di bawah umur, lanjut Andrias, penyelidikan kasus tengah dikebut.

“Jadi waktu kami hanya 15 hari untuk menyelesaikannya dan segera P21 (pelimpahan berkas perkara) ke Kejari Tenggarong agar segera disidangkan,” tutur dia.

Baca juga: Perampokan Toko Emas oleh 3 Pelajar SMA Diduga Terkait Persaingan Bisnis

Syamsuddin Mallala, Kepala SMK Farmasi Tenggarong, salah satu sekolah dari tiga pelajar tersebut mengaku telah berkoordinasi dengan guru wali untuk memberikan pelajaran.

“Anak ini adalah anak didik saya. Kami tidak tinggalkan saat dia dalam masalah. Kami tidak pecat, kami tetap beri dia pelajaran,” ujar Syamsuddin saat ditemui terpisah di Samarinda.

Syamsuddin mengaku sudah meminta guru walinya koordinasi dengan Polres Kutai Kertanegara terkait pembelajaran tersebut.

“Prinsipnya guru kita siap. Kalau tidak ada fasilitas belajar daring di sel, kami datangi beri pelajaran tatap muka. Saya sudah minta guru walinya untuk datangi dia di tahanan,” terang dia.

Baca juga: Gagal Rampok Toko Emas, 2 Siswa SMA Diturunkan Otak Perampokan di Jalan dan Tertangkap Polisi

Syamsuddin menambahkan, anak tersebut juga digratiskan dari biaya sekolah sampai kelulusan.

“Ini anak tidak ada catatan jelek. Terlambat ke sekolah pun jarang dan rajin ibadah. Catatan kami, dia kelahi pun enggak ada. Makanya kami duga kurang ada nasihat sejak era belajar daring,” jelas dia.

Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh anak didik di sekolah agar tidak menghakimi atau menghindari ketiga pelajar tersebut.

“Mari kita beri semangat. Anak itu bermasalah dengan pembiayaan. Sebab, orangtuanya juga tengah kesusahaan. Jadi kami membebaskan SPP sampai dia tamat,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, ketiga pelajar yang berusia 16 tahun tersebut merampok salah satu toko emas di Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Kamis (30/7/2020) pagi.

Pagi itu toko-toko emas lainnya di sekitar belum buka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com