Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara YouTuber Edo Putra, Berawal dari Konten Berita Beralih ke Prank Sampah

Kompas.com - 04/08/2020, 07:46 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Aksi prank pemberian daging kurban berisi sampah yang dilakukan oleh YouTuber Edo Dwi Putra (24) bersama rekannya, Diky Firdaus (20), diketahui telah di-setting lebih dulu oleh tersangka sebelum akhirnya viral.

Hal itu terbongkar ketika kedua content creator kanal YouTube bernama Edo Putra Official tersebut ditangkap oleh tim Siber Polrestabes Palembang.

Edo mengakui bahwa kedua korban prank sampah tersebut merupakan ibu kandung dan orangtua angkatnya sendiri.

Sebelum membuat video, ia telah memberitahukan kepada mereka hendak membuat konten prank sampah. 

Ide itu sempat ditolak. Namun Edo masih bersihkeras untuk melakukannya demi meningkatkan subscriber di kanal YouTube miliknya.

Baca juga: Ditangkap Polisi, YouTuber Edo Putra: Saya Menyesal

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setiyadji mengatakan, meski diketahui settingan, perbuatan Edo dan Diky yang membuat video prank sampah itu telah membuat kegaduhan di masyarakat. Bahkan, banyak warganet yang mengecam aksi tersebut.

"Video hoaks daging berisi sampah ini membuat masyarakat resah sehingga pelaku kita tahan," kata Anom saat melakukan gelar perkara di Polrestabes Palembang, Senin (3/8/2020).

Anom menjelaskan, tersangka mengunggah video tersebut pada Jumat (31/7/2020), tepat pada hari raya Idul Adha.

Setelah beberapa menit diunggah, konten itu langsung menimbulkan kegaduhan warganet.

Tim patroli Siber yang mendeteksi adanya kegaduhan tersebut langsung melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka Edo bersama Diky pada Sabtu (1/8/2020) malam di kediaman mereka masing-masing.

"Dari perkara ini kita menyita barang bukti berupa handphone, akun e-mail dan seluruh akun medsos milik tersangka kemudian pakaian yang mereka gunakan," ujar Kapolrestabes. 

Atas perbuatannya, kedua pelaku dikenakan Pasal 14 KUHP tentang menyebarkan berita bohong serta Undang-Undang ITE Pasal 27 ayat 1 ancaman hukuman penjara selama 10 tahun.

Dua kamerawan YouTuber Edo jadi DPO

Buntut pembuatan video prank sampah ini pun menjadi panjang. Tak hanya Edo dan Diky yang ditahan, dua kamerawan mereka yang ikut merekam gambar juga ditetapkan polisi masuk daftar pencarian prang (DPO) alias buron.

Kedua DPO tersebut yakni Hadi Jaya Karim dan Istiqomah alias RAAM.

Kapolrestabes Palembang Kombes Anom Setiyadji mengatakan, dalam pembuatan video prank sampah tersebut, ada empat orang yang terlibat. 

Baca juga: Setahun Jadi YouTuber, Pelaku Prank Daging Sampah Edo Putra Mengaku Raih Rp 5 Juta Per Bulan

Tersangka Edo berperan sebagai kreator utama, sedangkan Diky sebagai kreator dan kamerawan. 

Lalu Hadi Jaya Karim dan Istiqomah alias RAAM merupakan kamerawan inti. 

"Dua orang kamerawan ini kita tetapkan DPO karena mereka terlibat dalam pembuatan video prank tersebut," kata Anom.

Menurut Anom, pembuatan video prank sampah itu bermotif untuk meningkatkan subscriber kanal Edo Putra Official. 

Namun, perbuatan mereka salah karena membuat video yang tidak mendidik dengan memberikan kantong yang disebut berisi daging kurban, tetapi ternyata sampah.

Hal itu pun, jelas Anom, membuat kegaduhan di masyarakat. 

"Dalam pembuatan konten tersebut, korbannya adalah orangtua pelaku sendiri. Ini sudah di-setting tersangka. Akunnya juga kita sita," ujarnya.

Dengan kejadian ini, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan medsos serta diimbau untuk membuat konten lebih mendidik.

"Ini jadi untuk pengalaman dan pembelajaran bermedsos yang baik, ketika memproduksi menyiarkan konten tentu dinikmati halayak umum," ungkapnya.

Berawal konten teaser berita

Edo mengatakan, akun YouTube yang dikelolanya itu awalnya merupakan teaser video berita.

Dalam satu bulan, kanal YouTube tersebut mendapatkan penghasilan Rp 5 juta.

Baca juga: Video Prank Daging Kurban Isi Sampah, 2 Kamerawan YouTuber Edo Putra Masuk DPO

Namun, seiring berjalan waktu, Edo memiliki ambisi untuk meningkatkan subscriber dengan membuat konten prank sampah.

"Dari THR sampai daging isi sampah itu korbannya saya kenal semua. Karena orang terdekat saya," kata Edo saat di Mapolrestabes Palembang, Senin (3/8/2020).

Untuk meningkatkan jumlah pengikut, Edo bahkan mengeluarkan pernyataan kotor dengan memakan bulu bagian tubuhnya jika telah menembus 10.000 subscriber

"Saya menyesal telah membuat konten ini. Mulanya ini kanal teaser berita, tapi karena saya ingin subscribe-nya naik kami buat kanal begitu. Konten ini ide saya sendiri," kata Edo. 

Sedangkan tersangka Diky Firdaus (20) mengaku belum mendapatkan hasil apa pun sejak mengikuti Edo sebagai YouTuber.

"Saya tidak bekerja, jadi hanya bantu-bantu Edo saja. Kalau uang belum dikasih," ungkapnya.

Bantah ikuti jejak Ferdian Paleka

YouTuber Edo Putra mengaku menyesal telah membuat video prank pemberian daging kurban berisi sampah.

Selain itu, Edo juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan yang ia buat dengan membuat video prank sampah.

"Saya sangat menyesal telah membuat konten ini. Ide (pembuatan video) dari saya sendiri, tidak ada dari inspirasi Ferdian Paleka," kata Edo.

Edo menjelaskan, dua korban dalam video prank sampah itu merupakan ibu kandung serta orangtua angkatnya sendiri.

Baca juga: Prank Daging Sampah Disebut Setting-an, Polisi Tetap Tahan YouTuber Edo Putra

Ia sebelumnya telah memberitahukan kepada ibunya saat akan membuat video prank sampah tersebut. 

"Awalnya ibu menolak, tapi tetap saya lakukan. Untuk yang korban THR kosong juga teman saya sendiri," jelasnya.

Hal yang sama disampaikan Diky Firdaus (20), rekan dari Edo. Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat.

"Saya mohon maaf. Dalam pembuatan ini saya hanya membantu, tidak dikasih uang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com