Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Agus Berdayakan Korban PHK Saat Pandemi Lewat Wastafel Portabel

Kompas.com - 04/08/2020, 06:05 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Ajak korban PHK

Pandemi Covid-19 saat ini berdampak pada berbagai lini kehidupan termasuk di bidang usaha. Banyak pekerja yang harus dirumahkan bahkan di-PHK karena finansial perusahaan anjlok akibat pandemi Covid-19.

Beberapa orang di Dusun Paten, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman juga mengalami hal yang sama. Mereka dirumahkan karena dampak pandemi Covid-19.

Kondisi yang dialami oleh beberapa orang di dusunya ini mengetuk hati Agus Kholik. Ia kemudian mengajak mereka untuk bekerja membuat wastafel portabel.

"Ini kan kumpulan teman-teman yang pandemi ini pekerjaanya meliburkan, ya di PHK gitulah. Lalu saya ajak gabung ke sini," ucap Agus Kholik.

Membuat wastafel portable dengan sistem pedal ini lanjunya tidak membutuhkan keahlian khusus. Sehingga bisa dilakukan siapa saja asal ada kemauan.

"Yang membutuhkan skill kan hanya yang mengelas saja, karena ini kan semuanya dilas untuk rangkanya. Kalau yang tidak bida ngelas, ya kita ajari," urainya.

Diceritakannya, awalnya dirinya melihat beberapa orang di dusunya menganggur. Mereka menganggur setelah di rumahkan.

Sebelum dirumahkan, mereka bekerja di persewaan tenda, kerja di tempat sablon kaos hingga reparasi elektronik.

"Mereka mengeluh tidak ada pemasukan, ya udah saya minta di sini saja. Yang di sini ada 15 orang, sebagian besar warga sini, ada yang lain tetangga-tetangga kampung," ungkapnya.

Rata-rata usia mereka di bawah 40 tahun. Sebagian besar juga sudah berkeluarga. Sehingga bisa dikatakan mereka tulang punggung keluarga.

"Di rumah tidak punya pekerjaan apalagi harus menghidupi keluarga, Saya kan juga merasa kasihan. Komunitas ini banyak diterima orang, responnya banyak nah ini mungkin bisa menjadi jalan mereka mencari hidup," bebernya.

Setelah bergabung membuat wastafel portabel ini mereka bisa kembali mendapatkan penghasilan. Bahkan, bisa dikatakan hasilnya justru lebih besar dari pekerjaan sebelumnya.

"Ya sebulan hampir Rp 2 juta, karena kadang ada yang lembur juga. Alhamdulilah, mereka sekarang bisa mendapatkan penghasilan untuk keluarganya,"jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com